Liga Indonesia

Ada Darah 'Jawa', Ruud Gullit Lebih Cocok Latih Timnas Indonesia dari Luis Milla?

Kamis, 5 Desember 2019 19:13 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Memiliki darah keturunan 'Jawa' dalam dirinya, sosok Ruud Gullit dinilai cocok sebagai pelatih Timnas Indonesia ketimbang Luis Milla dan Shin Tae-yong? Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Memiliki darah keturunan 'Jawa' dalam dirinya, sosok Ruud Gullit dinilai cocok sebagai pelatih Timnas Indonesia ketimbang Luis Milla dan Shin Tae-yong?

INDOSPORT.COM - Memiliki darah keturunan 'Jawa' dalam dirinya, sosok Ruud Gullit dinilai cocok sebagai pelatih Timnas Indonesia ketimbang Luis Milla dan Shin Tae-yong?

Timnas Indonesia sendiri memang dalam masa transisi selepas didepaknya Simon McMenemy sebagai pelatih kepala. Simon dipecat usai gagal membawa Timnas meraih poin di Kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Kosongnya kursi kepelatihan membuat PSSI bergerak cepat mencari sosok yang tepat untuk bisa memimpin skuat Garuda, mulai dari Shin Tae-yong, Luis Milla hingga yang teranyar legenda Belanda, Ruud Gullit.

Meski belum diresmikan siapa sosok pelatih baru Timnas Indonesia nanti, namun menarik untuk menyimak beberapa fakta salah satu calon kandidat pelatih yang telah diumumkan PSSI yakni Ruud Gullit.

Legenda AC Milan tersebut jika ditelusuri ternyata sangat kental akan darah Indonesia. Selain Ambon, Ruud Gullit juga memiliki darah Jawa, dan fakta tersebut membuat namanya terpilih sebagai kandidat yang paling pas untuk menukangi Timnas ketimbang dua nama lain.

Melansir dari laman fourfourtwo.com, diketahui jika Ruud Gullit merupakan pemain yang lahir dari wanita Suriname bernama Ria Dil dan ayah Belanda keturunan Ambon bernama George Gullit.

Suriname sendiri merupakan sebuah negara kecil di kawasan Amerika Selatan yang cukup kental dengan budaya Jawa yang dibawa sejak akhir abad ke-19, tepatnya saat migrasi orang Jawa ke sana di era kolonial Belanda.

Ia sempat diberi nama Rudi Dil sewaktu lahir, nama yang sangat familiar untuk orang Indonesia. Namun saat terjun ke dunia sepak bola, ia merubah namanya menjadi Ruud Gullit agar lebih terlihat sebagai pemain bola profesional.

Walau mengubah nama menjadi Ruud Gullit, ia tetap menggunakan nama lahirnya yakni Rudi Dil sebagai identitas saat melakukan tanda tangan kontrak profesionalnya.

Dengan fakta tersebut, Ruud Gullit diyakini masih sangat terikat dengan budaya Indonesia dan dengan keterkaitan itu pula lah mantan sosok pemain PSV ini lebih layak menukangi Timnas. Kenapa?

Berbekal kedekatan darah dan batin, Ruud Gullit dipercaya bisa membesut Timnas Indonesia dengan sepenuh hati, terlebih ia pernah menyatakan harapan untuk bisa berkontribusi terhadap Ambon sebagai tanah kelahiran leluhurnya.

"Kesempatan kunjungan ke Ambon saya ingin melakukan sesuatu yang membawa kontribusi positif bagi masyarakat Ambon," ucap Ruud Gullit saat menghadiri acara Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy pada 2015 silam.

Rasa cinta yang tulus dan dalam untuk Indonesia, Ruud Gullit mungkin bakal bekerja keras untuk membangun sepak bola Tanah Air bahkan jika harus dibayar lebih rendah ketimbang dua kandidat pelatih lainnya.

Selain itu, korelasinya dengan petinggi PSSI Belanda memungkinkan ia memantau bakat muda keturunan Indo-Belanda yang tak terpakai Timnas Oranye, dan bisa dipergunakan Timnas Indonesia di masa depan.

Beberapa nama bakat muda keturunan Indo-Belanda yang terang-terangan menyatakan kesiapannya membela skuat Garuda antara lain Keziah Veendorp (FC Emmen), serta Navarone Foor (Vitesse Arnhem).

Andai Timnas berisikan para pemain lokal berbakat dan bintang keturunan di Eropa, mungkin kekuatan Skuat Garuda bisa kembali diperhitungkan di kancah sepak bola Asia bahkan mimpi tampil di Piala Dunia pun dapat terwujud.