In-depth

Alasan-alasan Kuat Mengapa Borneo FC Terdepan Sebagai Runner-up Liga 1

Sabtu, 7 Desember 2019 11:52 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Ada sejumlah alasan mengapa Borneo FC menjadi tim yang berpeluang paling besar merebut posisi runner-up Liga 1 2019

Bali United sudah dipastikan keluar sebagai juara Liga 1 2019. Perolehan poin Bali United sudah tak terkejar walaupun liga masih menyisakan empat pertandingan lagi. 

Namun begitu, jalannya liga masih sangat seru untuk diikuti. Pasalnya sampai pekan ke-31 berjalan ini masih ada dua hal yang masih harus ditentukan. 

Pertama, tim-tim yang berebut lolos dari zona degradasi dan kedua adalah tim yang berebut finis di posisi runner-up untuk jatah terakhir kompetisi Asia. 

Ya, Indonesia tahun depan mendapatkan jatah maksimal tiga klub. Dengan catatan, Bali United harus lolos babak kualifikasi Liga Champions Asia. 

Jika Bali lolos, maka ada dua jatah Piala AFC. PSM Makassar sudah mengunci satu tiket berkat menjuarai Piala Indonesia. 

Itu artinya, tiket terakhir diberikan kepada tim yang menghuni posisi kedua liga. Untuk itulah, pertarungan papan atas masih seru untuk diikuti. 

Borneo FC Terdepan

Secara matematis, ada 13 tim yang masih berpeluang finis di posisi ke-2. Ketatnya liga membuat perolehan poin papan atas dan tengah tak terpaut terlalu jauh. 

Ke-13 tim itu adalah Persipura, Borneo, Bhayangkara, Madura United, PSM, Arema Fc, PSS, Persebaya, Persib, Tira Persikabo, Persija, Barito, dan PSIS. 

Namun begitu, dilihat dari peringkat klasemen dan performa terakhir klub dalam dua bulan terakhir, ada setidaknya 4 tim yang berpeluang besar. 

Keempat tim itu adalah Borneo FC (49 poin), Persipura (47), Madura United (47), dan Bhayangkara FC (44). 

Dari keempat tim itu, Borneo FC menjadi yang terdepan. Mengapa? Ada sejumlah alasan mengapa mereka menjadi kandidat terbaik untuk posisi ini. 

Borneo FC merupakan tim yang tergolong stabil di musim ini. Mereka sempat tak terkalahkan di belasan pertandingan. Walau kebanyakan imbang, mereka secara konsisten terus mendapatkan poin. 

Setelah sempat menelan kekalahan atas Persija, Borneo FC mulai mendulang poin kembali di dua laga terakhir yakni melawan PSM (2-2) dan Tira Persikabo (4-1). Hal ini tentunya baik untuk menjaga peluang kelolosan.

Selain sebagai tim yang stabil dalam mendapatkan poin, Borneo FC juga memiliki rekor kandang dan tandang yang lebih baik ketimbang ketiga pesaingnya. 

Tercatat, dari 16 laga kandang, Borneo FC mencatatkan 10 kemenangan, 4 imbang, dan hanya 2 kalah. Sementara dari 15 laga tandang, Borneo meraih 2 kemenangan, 9 seri, 4 empat kalah.  

Jika melihat statistik, presentasi Borneo untuk merebut poin di kandang lawan lebih besar ketimbang catatan milik Persipura, Madura, dan Bhayangkara FC. 

Dari tiga laga tersisa, Borneo FC menyisakan satu laga kandang dan dua tandang. Setidaknya Borneo FC bisa mendapatkan enam sampai tujuh poin. 

Inkonsistensi Rival

Dari tiga pesaing terdekat Borneo, hanya Bhayangkara yang tampil baik sepanjang November dan awal Desember ini. 

Sementara Persipura dan Madura United tampil sangat inkonsisten. Madura misalnya, walau baru menang telak atas Tira Persikabo semalam, namun Madura sebelumnya tercatat menelan empat kekalahan beruntun sepanjang November.

Sedangkan Persipura Jayapura baru meraih satu kemenangan dari lima laga terakhir (tiga kalah, satu imbang). Persipura yang sempat bangkit di tangan Jacksen mulai goyah di bulan November kemarin. 

Hanya Bhayangkara yang memiliki ancaman nyata jika memakai performa sebagai tolak ukur. Bhayangkara menunjukkan progres yang luar biasa di bawah Paul Munster. 

The Army belum terkalahkan di delapan laga terakhir dengan rincian enam kemenangan dan dua hasil imbang. 

Namun, ada alasan mengapa Bhayangkara sepertinya sulit mengejar posisi Borneo di peringkat kedua. Pasalnya, kedua tim saat ini terpaut lima poin dengan catatan Bhayangkara menyisakan satu laga lebih banyak. 

Andai saja Bhayangkara terpeleset satu kali imbang dan Borneo FC merebut tujuh angka di tiga laga terakhir, maka dipastikan Bhayangkara gagal menyalip ke posisi runner-up klasemen Liga 1.