INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengatakan bahwa laga menjamu Bali United statusnya sangatlah untuk dinaikkan menjadi super big match, di pekan ke-33 Liga 1 2019 pada Senin, (16/12/2019) mendatang.
Status tim tamu sebagai peraih trofi juara Liga 1, menjadi parameternya. Tim Singo Edan (julukan Arema FC) pun bakal mengusung motivasi tinggi sebagai tim pertama yang bisa mengalahkan tim juara kompetisi tersebut.
"Karena Bali United ini tim juara. Arema FC punya kesempatan menjadi tim pertama yang bisa mengalahkan mereka setelah juara Liga 1," kata Abdul Haris.
Maka dari itu, status laga kontra tim Serdadu Tridatu dinaikkan menjadi super big match. Terlebih, laga itu juga menjadi home terakhir sekaligus perpisahan dengan Aremania, sepanjang 16 kali home di musim ini. Jadwal di hari kerja plus jam kick-off yang lebih sore pun diyakini Panpel tidak menjadi kendala.
Pihaknya sangat optimis Aremania akan tetap menjejali sudut tribun di Stadion Kanjuruhan, untuk melihat laga pemungkas tim besutan Milomir Seslija di akhir musim ini.
"Ya meski tidak bisa dipungkiri, teman-teman Aremania ini kan mayoritas pelajar, mahasiswa dan juga karyawan yang baru pulang sore hari," bilang dia.
"Tapi kami optimis, Aremania tetap datang ke stadion, karena laga menjamu Bali United adalah home terakhir di Liga 1 tahun ini," sambung Kabid Sarana Pra Sarana di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Sebagaimana super big match lainnya, ketentuan harga tiket pun menjadi berbeda. Tiket kategori ekonomi yang biasanya Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu, sementara kategori VIP menjadi Rp100 ribu dan Rp150 ribu untuk VVIP.