Liga Indonesia

Wiljan Pluim Ungkap Penyebab PSM Tak Pernah Menang di Laga Tandang

Jumat, 13 Desember 2019 19:13 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Adriyan AdirizkyINDOSPORT
Kapten PSM Makassar, Wiljan Pluim, mengakui timnya selalu kesulitan dalam menjalani setiap laga tandang akibat jadwal Liga 1 padat dan jarak tempuh yang jauh. Copyright: © Adriyan AdirizkyINDOSPORT
Kapten PSM Makassar, Wiljan Pluim, mengakui timnya selalu kesulitan dalam menjalani setiap laga tandang akibat jadwal Liga 1 padat dan jarak tempuh yang jauh.

INDOSPORT.COM – Kapten klub Liga 1 2019 PSM Makassar, Wiljan Pluim, mengakui timnya selalu kesulitan dalam menjalani setiap laga tandang. Jadwal pertandingan dan jarak tempuh disebutnya menjadi dua faktor krusial penyebab hasil buruk Juku Eja di luar Makassar.

“Terkadang, kami harus menempuh dua kali perjalanan, masing-masing dua setengah jam, untuk bisa datang ke kandang lawan. Jarak tempuh semacam ini tidak berkontribusi baik bagi kebugaran tubuh,” ucap Pluim dilansir dari Destentor.

“Jauhnya perjalanan ke markas lawan masih harus ditambah dengan jadwal pertandingan yang kacau. Kami bermain empat hari sekali setelah kompetisi sempat ditunda akibat pemilihan umum,” lanjut pemain asal Belanda tersebut.

Berdasarkan klasemen tandang Shopee Liga 1 2019, PSM Makassar menempati urutan terakhir. Dari 16 laga tandang, Juku Eja hanya bisa meraih tiga poin dari tiga kali seri. PSM juga menjadi tim dengan pertahanan terburuk kedua, dengan 32 kebobolan.

Dampak buruk lain dari padatnya kompetisi adalah banyaknya pemain yang tumbang, termasuk Pluim sendiri. Pluim mengalami cedera engkel sejak pertengahan November 2019 lalu dan sudah tidak bermain sejak pekan ke-28 Shopee Liga 1.

Sebelumnya, Darije Kalezic selaku pelatih PSM Makassar menyatakan bahwa ia tidak ingin mengambil risiko besar atas kondisi Pluim. Pasalnya, Pluim sudah dua kali terkena cedera engkel musim ini. Cedera pertamanya terjadi pada bulan Juli lalu.

“Cedera engkel saya pertama terjadi bertepatan dengan final Piala Indonesia. Berhubung itu menjadi laga penting, saya memakai pereda nyeri dan suntik agar bisa bermain di leg kedua. Syukurlah, PSM juara dan saya mendapatkan trofi pertama seumur hidup,” ucap Pluim.

Dengan cedera tersebut, Wiljan Pluim sudah kembali ke Belanda untuk menjalani pemulihan. Gelandang berusia 30 tahun itu diperbolehkan pulang agar bisa kembali di musim 2020 dengan kondisi yang jauh lebih baik.