Bola Internasional

Protes Muslim Uighur, Klub Jerman Batalkan Bangun Akademi di China

Minggu, 22 Desember 2019 15:31 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Arum Kusuma Dewi
© getty images
Klub Bundesliga Jerman, FC Koln, batal membangun akademi sepak bola di China karena terkait muslim Uighur. Copyright: © getty images
Klub Bundesliga Jerman, FC Koln, batal membangun akademi sepak bola di China karena terkait muslim Uighur.

INDOSPORT.COM - Klub Bundesliga Jerman, FC Koln, telah membatalkan rencana membangun akademi sepak bola di China terkait perlakuan terhadap Muslim Uighur.

Memang saat ini China sedang diprotes oleh beberapa pemain sepak bola muslim karena pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur.

Salah satunya Mesut Ozil yang namanya sampai dihilangkan oleh game Pro Evolution Soccer 2020 dalam edisi yang beredar di China.

China tidak terima dengan protes Mesut Ozil mengenai perlakukan terhadap minoritas Muslim Uigur.

Selain Mesut Ozil, klub kasta tertinggi Liga Jerman, FC Klon, juga melakukan protes dengan pembatalan pembangunan akademi sepak bola.

Dilansir dari insideworldfootball, Presiden FC Koln, Werner Wolf, mengatakan kalau sebenarnya sponsor dari perusahaan besar China sangat dibutuhkan oleh Jerman.

Tetapi demi mendukung hak asasi manusia, ia rela tidak mendapatkan keuntungan di China.

"Saya mengerti bahwa Jerman tidak dapat sepenuhnya hidup tanpa China dan bahwa ada pertukaran antara kedua negara, tetapi kita tidak membutuhkan China dalam olahraga dan saya mendukungnya," ucap Werner Wolf.

“Di China, hak asasi manusia diabaikan secara besar-besaran. Itulah sebabnya saya berpendapat bahwa FC Koln tidak boleh aktif di sana. Menghasilkan uang dengan biaya berapa pun bukan pilihan bagi saya."

"Terlepas dari kenyataan bahwa dipertanyakan apakah mungkin menghasilkan uang di sana, ada hal-hal yang lebih penting daripada uang. Dan sebagai organisasi nirlaba, yang aktif secara sosial, kami tidak dapat mendukung kediktatoran yang brutal dan totaliter," tuturnya menambahkan.

Dengan kejadian tersebut, bahkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mulai berpikir tentang ambisi China yang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang.

2