Liga Indonesia

Selain Eks Timnas Indonesia, Sejumlah Pelatih Medan Kirim CV ke PSMS

Kamis, 26 Desember 2019 07:33 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Rafif Rahedian
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Mantan pemain Timnas senior Indonesia Ansyari Lubis menjadi pelatih asal Medan yang mengirim CV ke PSMS di Liga 2 2020. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Mantan pemain Timnas senior Indonesia Ansyari Lubis menjadi pelatih asal Medan yang mengirim CV ke PSMS di Liga 2 2020.

INDOSPORT.COM - PSMS Medan tengah mempersiapkan tim untuk menyongsong kompetisi Liga 2 2020. Selain pemain, tim berjuluk Ayam Kinantan itu juga tengah mencari pelatih baru.

Jika sebelumnya ada 5 nama, di mana hanya satu pelatih asal Medan yang melamar ke PSMS, yakni mantan pemain Timnas Indonesia (periode 1995-1997) Ansyari Lubis.

Kini pihak manajemen PSMS sudah menerima belasan biodata atau CV nama-nama calon pelatih kepala mereka untuk Liga 2 musim depan.

Namun kali ini tidak hanya Ansyari Lubis yang berasal dari Medan, akan tetapi dari belasan CV yang masuk terdapat pelatih asal Kota Melayu Deli lainnya yang melamar.

"Ya ada beberapa (pelatih Medan). Kini ada Edy Saputra (asisten pelatih PSMS Liga 2 2019), Suharto AD dan Suimin Diharja," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, kepada INDOSPORT.

Bahkan Mulyadi menyebut, jika lima CV sebelumnya juga ada dua pelatih asing yang memasukkan CV seperti Raja Isa dan Alfredo Vera, kini juga bertambah nama pelamar calon pelatih PSMS yang berstatus pelatih asing.

Namun Mulyadi enggan membeberkan lebih rinci soal nama-nama pelatih asing lainnya yang melamar. Akan tetapi ia mengaku semakin banyak nama yang masuk membuat pihaknya semakin bingung menentukan pilihan.

"Di satu sisi, banyak yang mendaftar semakin banyak pilihan, tetapi bisa juga semakin membingungkan, karena terlalu banyak pilihan," ungkapnya.

"Makanya kita sudah punya kandidat yang dalam waktu dekat akan kita tetapkan. Insya Allah kalau gak ada kendala awal Januari (2020) sudah bisa kita tetapkan," pungkasnya.

PSMS sendiri tentunya tidak diperbolehkan untuk salah memilih pelatih. Karena Ayam Kinantan harus tampil apik di Liga 2 2020 dan kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.