INDOSPORT.COM – Safee Sali resmi ditunjuk sebagai Presiden PFAM (asosiasi pemain sepak bola Malaysia) untuk periode 2019-2021. Pria asal Malaysia yang pernah memperkuat Arema ini akan bertugas memperjuangkan martabat rekan seprofesinya.
Penunjukan Safee sebagai Presiden PFAM tak lepas dari kiprahnya sejak akhir 2018. Saat itu, ia merasakan getir karena gajinya ditunggak oleh klubnya, Perlis FC. Hal itu membuat rekan setimnya mencari dana tambahan sebagai nelayan dan pekerja paruh waktu.
Safee pun melayangkan protes kepada PFAM dan Malaysia Football League (MFL). Ternyata, Perlis diketahui tak memiliki dana untuk musim 2019 dan akhirnya didiskualifikasi. Perjuangan itulah yang membuatnya didapuk mewakili sesama pemain Malaysia.
“Kami membuka kesempatan untuk membicarakan nilai kontrak sebelum bergabung. Setelah diberi kemudahan seperti itu, klub malah tidak menghormati perjanjian dengan gagal membayar tepat waktu,” ujar Safee dikutip dari The Star.
“Situasi yang saya hadapi di Perlis itu benar-benar membuka mata. Pesepak bola jelas (kesulitan) karena tidak bisa berpindah pekerjaan dengan mudah. Saya bahkan sempat merasa tak bisa berbuat apa-apa meski nama saya populer di sini,” tambah Safee.
Untuk ke depannya, Safee akan berjuang mencari solusi atas masalah ini. Ia juga akan memperkuat posisi PFAM agar hak dan suara para pemain bisa lebih didengarkan oleh berbagai pihak dan kalangan.
“PFAM akan selalu berjuang untuk masa depan pemain. Saya harap, saya bisa meneruskan jejak presiden sebelumnya demi meningkatkan kesejahteraan pemain. Kami pun akan mengedukasi kepada seluruh pemain mengenai pentingnya PFAM,” tutupnya.
Safee Sali sendiri adalah salah satu pemain yang disegani di Malaysia. Ia pernah membawa Harimau Malaya menghancurkan mimpi Timnas Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2010. Meski telah berusia 35 tahun, Safee tercatat masih bermain untuk klub Petaling Jaya City FC.