INDOSPORT.COM - Sepanjang 2019 akan berakhir dalam beberapa jam lagi. Berbagai cerita mewarnai perjalanan klub Liga 1, PSM Makassar, di sepanjang tahun ini. Lalu, bagaimana kiprah klub berlogo perahu pinisi ini baik tim senior, junior, dan putri?
Tahun 2019 bisa dibilang menjadi tahun terberat dalam sejarah Pasukan Ramang. Alasannya, Willjan Pluim dkk. untuk pertama kalinya berkiprah di tiga kompetisi sekaligus yaitu Piala Indonesia 2018/19, Liga 1 2019, dan Piala AFC 2019 ditambah satu kompetisi pra musim, Piala Presiden.
Dari kompetisi kelompok umur, PSM harus mengikuti tiga jenjang Elite Pro Academy (EPA) di sepanjang tahun 2019 ini. Ketiganya ialah EPA U-16, EPA U-18, dan EPA U-20. PSSI menambah satu jenjang lagi dibandingkan tahun sebelumnya.
Tidak sampai di situ, untuk pertama kalinya PSSI menggelar Liga 1 Putri. PSM pun tidak ingin ketinggalan dan ikut ambil bagian untuk memajukan kompetisi sepakbola putri pada edisi pertama ini.
Lalu, bagaimana kiprah klub berlogo perahu pinisi ini baik timi senior, junior, dan putri? Berikut redaksi berita INDOSPORT rangkum untuk anda.
1. PSM Makassar Senior
Sepanjang tahun 2019, tim senior mengikuti tiga kompetisi resmi dan satu kompetisi pra musim yang telah disebutkan di atas. Hasilnya pun bermacam-macam, mulai dari menyabet juara hingga jauh dari ekspektasi.
Diajang Piala Presiden 2019, PSM terhenti di Babak Penyisihan Grup C dengan nihil poin. Dati tiga kali berlaga, Pasukan Ramang selalu menelan kekalahan dari lawan-lawannya sehingga menjadi juru kunci.
Namun, capaian itu masih dimaklumi oleh kalangan suporter dan pencinta PSM. Sebab dari awal keikutsertaan, Willjan Pluim dkk. hanya menjadikan ajang ini sebagai alat mengukur kedalaman skuat dan lebih banyak memainkan pemain muda.
Adapun sepanjang pegelaran ini, Pluim dkk. meraih delapan kemenangan dan tiga kekalahan dari total 11 kali berlaga hingga menjadi juara. Keluar sebagai juara, PSM pun berhak meraih tiket ke Piala AFC 2020.
Selanjutnya diajang Liga 1 2019, PSM justru sangat melempem dan terkatung-katung. Alhasil, Pluim dkk. mengakhiri musim diperingkat ke-12 dengan catatan 13 menang, lima imbang, dan 16 kalah.
Sejumlah rekor buruk pun tercipta seperti tidak pernah menang di laga tandang. Selain itu, status sebagai klub jago kandang runtuh setelah menelan dua kekalahan dan membuat keangkeran Stadion Andi Mattalatta tercoreng.
Sedangkan di Piala AFC 2019, PSM menjadi juara Babak Penyisihan Grup H dengan koleksi 14 poin. Dari enam laga di babak penyisihan grup, Pluim tidak pernah menelan kekalahan dengan meraih empat kemenangan dan dua imbang.
Namun, langkah Pluim dkk. dikandaskan wakil Vietnam, Becamex Binh Duong, di Semifinal Zona ASEAN. PSM harus gugur akibat kalah agresifitas gol tandang dengan skor agregat 2-2. Mereka takluk 0-1 pada leg pertama dan berbalik menang 2-1 saat menjadi tuan rumah pada leg kedua.
2. PSM Makassar Putri
Pada pegelaran Liga 1 Putri 2019 yang pertama kali ini, PSM kandas di Babak Penyisihan grup B dengan status sebagai juru kunci. Dari 16 laga, Daeng Rosma dkk. hanya meraih 10 poin hasil dari tiga menang, sekali imbang, dan 12 kalah.
3. PSM Makassar U-20
Senasib dengan tim putri, PSM U-20 juga kandas di babak penyisihan sebagai juru kunci Grup C Liga 1 U-20 2019. Dari 10 kali berlaga, anak asuh Deny Marcel hanya meraih satu kemenangan, dua kali imbang, dan tujuh kali menelan kekalahan.
4. PSM Makassar U-18
PSM U-18 hanya mampu mengakhiri Babak Penyisihan Grup C EPA U-18 2019 diperingkat ketiga. Dari 20 kali berlaga, Awaluddin dkk. meraih sembilan kemenangan, dua kekalahan, dan sembilan kekalahan. Sayang, dengan koleksi 29 poin, PSM gagal meraih predikat peringkat tiga terbaik sehingga tidak mampu melaju ke Semifinal.
5. PSM Makassar U-16
Berhasil menjadi juara Babak Penyisihan Grup C EPA U-16 2016, PSM U-16 harus kandas di Babak 8 Besar. Rafly Asrul dkk. hanya menjadi peringkat ketiga di Grup X sehingga gagal merebut tiket ke Semifinal.
Meski demikian, PSM U-16 dianggap sukses di tahun 2019 ini setelah menyumbangkan lima pemain ke Timnas Indonesia. Tiga diantaranya ialah Rafly Asrul, Edgard Amping, dan Renaldi yang lolos ke dalam program Garuda Select II yang berlatih selama sembilan bulan di Inggris dan Italia.
Selain itu, ada juga kiper berbakat, Muhammad Assyura Al-Faqih yang dipanggil Timnas Indonesia U-16 untuk mengikuti AFC U-16 Championship 2020 di Bahrain. Serta Fadel Muhammad yang berhasil membawa Timnas Pelajar Indonesia U-16 mempertahankan gelar Gothia Cup 2019.