Liga Indonesia

Sekjen Red Gank PSM Ragu Stadion Gelora BJ Habibie dan Kalegowa Lolos Verifikasi

Jumat, 3 Januari 2020 23:59 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Abdurrahman Ranala
© Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
Sadat, Sekretaris Jenderal Red Gank. Copyright: © Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
Sadat, Sekretaris Jenderal Red Gank.

INDOSPORT.COM - Sekretaris Jenderal Red Gank, Sadakati Sukma, meragukan Stadion Gelora BJ Habibie Parepare maupun Stadion Kalegowa bisa lolos verifikasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1.

Sebagaimana diketahui, manajemen PSM melirik kedua stadion tersebut untuk dijadikan kandang pada musim ini. Hal itu setelah Stadion Andi Mattalatta akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di tahun 2020 ini.

Walau proses renovasi Stadion Andi Mattalatta menggunakan sistem build and design sehingga PSM tetap bisa menggunakannya diajang Liga 1 2020 sekalipun sedang dikerja, manajemen tetap mencari opsi alternatif apabila PT LIB tidak memberi izin.

"Saya tidak ingin larut dengan dua opsi itu karena tidak yakin kedua stadion tersebut memenuhi regulasi. Bukannya saya meragukan pemerintah di daerah tersebut tidak mampu memenuhi semua persyaratan," ungkap Sadat sapaan akrabnya kepada redaksi berita INDOSPORT via sambungan telepon, Jumat (03/01/20).

"Stadion di Parepare terkendala dengan pencahayaan dan rumput lapangan. Itu belum mencakup semua persyaratan seperti ruang ganti pemain, tribun, parkiran, dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan stadion di Gowa belum bisa digunakan dalam waktu dekat," tambah Sadat lagi.

Pria berkacamata ini hanya mengacu pada nasib Stadion Andi Mattalatta yang telah digunakan PSM bermusim-musim lamanya. Stadion yang biasa disebut Mattoangin itu setiap musim selalu lolos mendapatkan penilaian lolos bersyarat dari PT LIB.

Padahal, Stadion Mattoanging saat ini merupakan satu-satunya stadion di Sulawesi Selatan yang dianggap berpeluang menggelar laga resmi. Itupun manajemen PSM harus bersusah payah terlebih dahulu untuk mendapatkan restu dari PT LIB.

"Stadion Mattoangin saja yang setiap tahun ada perbaikan masih belum memenuhi semua persyaratan. Saya justru mewaspadai hal yang paling buruk yakni PSM akan berkandang di luar Sulsel," pungkas Sadat.

Tidak adanya stadion bertaraf internasional di Sulawesi Selatan telah dirasakan dampaknya oleh PSM. Pada musim 2019 lalu dan musim ini, Pasukan Ramang harus mengungsi ke Stadion Pakansari, Bogor, untuk menggelar laga di ajang Piala AFC.