Bola Internasional

Apa Kabar Esteban Cambiasso? Pemain Penting saat Treble Winner Inter Milan

Rabu, 8 Januari 2020 15:33 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© inter.it
Gelandang legendaris Inter Milan, Esteban Cambiasso merayakan gelar juara Liga Champions 2009/10 silam. Copyright: © inter.it
Gelandang legendaris Inter Milan, Esteban Cambiasso merayakan gelar juara Liga Champions 2009/10 silam.

INDOSPORT.COM – Esteban Cambiasso merupakan pemain penting saat Inter Milan meraih Treble Winner di musim 2009/2010. Apa kabarnya saat ini?

Esteban Cambiasso menjadi salah satu pemain yang paling diingat oleh para pecinta Inter Milan, dan tentu saja karena dia merupakan anggota skuat saat meraih juara Liga Champions, Serie A Italia dan Coppa Italia di musim 2009/10.

Cambiasso bergabung ke Inter Milan dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2004 silam. Perjalanan gelandang bertahan berkepala plontos itu di Inter bertahan hingga tahun 2014.

Selama 10 tahun berseragam Inter Milan, Cambiasso memiliki statistic yang cukup membanggakan dan wajar jika dirinya dicintai para Interisti di seluruh dunia. Total sebanyak 431 caps, 51 gol dan 31 assists telah dia bukukan bersama Nerazzurri di semua kompetisi.

Dari jumlah penampilannya saja, Cambiasso memang sudah pasti menjadi andalan semasa 10 tahun membela Inter Milan. Tak terkecuali pada musim 2009/10, tahun di mana menjadi yang terbaik sepanjang sejarah Inter.

Bagaimana tidak, Cambiasso memang punya peranan penting saat Inter Milan bersama Jose Mourinho menjuarai Liga Champions. Treble Winner ini juga merupakan kali pertamanya dalam sejarah mereka.

Berbagai Gelar Telah Diraih Cambiasso

© INDOSPORT
Michael Essien saat melawan Esteban Cambiasso. Copyright: INDOSPORTEsteban Cambiasso saat membela Inter Milan di kancah Liga Champions.

Tidak hanya treble winner, berbagai gelar prestisius telah diraih Cambiasso saat masih aktif bermain di sejumlah klub besar Eropa.

Total 5 kali Scudetto, sekali juara LaLiga Spanyol, 4 kali Coppa Italia, 2 kali juara Liga Yunani, sekali trofi Piala Dunia Antarklub saat membela Inter Milan, Real Madrid dan Olympiakos.

Puncak kariernya mungkin terletak usai dia menjuarai Liga Champions bersama Inter Milan di musim 2009/10 silam. Di mana menurut Transfermarkt, harganya saat itu mencapai puncak tertinggi yaitu sebesar 31 juta euro atau sekitar Rp474,45 Miliar. Harga tersebut termasuk sangat tinggi kala itu.

Pada akhir musim panas 2014, Cambiasso memutuskan untuk meninggalkan Inter Milan dan memilih tantangan baru di Liga Inggris bersama Leicester City.

Namun Cambiasso membela Leicester hanya bertahan selama semusim di mana pada musim panas 2015, dia kembali berganti klub. Giliran klub Liga Yunani, Olympiakos yang beruntung dibela oleh pemain legendaris asal Argentina itu.

Olympiakos juga beruntung menjadi klub terakhir Cambiasso di mana dia pensiun pada musim panas 2017, setelah menjuarai Liga Yunani dua kali berturut-turut. Kini Cambiasso pun mengatakan akan menekuni bidang kepelatihan setelah pensiun dari bermain sepak bola.

“Pola pikir seorang pelatih yang selalu saya gunakan selama bermain. Sekarang saya mempertimbangkan karier menjadi pelatih,” ucap Cambiasso kepada Il Nuovo Calcio usai pensiun.

Benar saja, jelang Piala Dunia 2018, Cambiasso ditunjuk sebagai salah satu staff pelatih Timnas Kolombia. Dia dibawa ke Rusia oleh pelatih Timnas Kolombia yang juga asal Argentina, yakni Jose Pekerman.

Setelah Piala Dunia 2018 berakhir, Cambiasso juga tak jauh dari melatih, mulai dari anak-anak hingga tim senior. Dia tampak menjadi salah satu anggota staf kepelatihan klub Argentina, Asociacion Atletica Argentinos Juniors.

Beberapa hari yang lalu, dia memamerkan foto terbaru di akun pribadi Instagram miliknya. Di mana dari kolom caption, dia menjelaskan sedang berkumpul dengan para pemain Inter Milan yang juga jadi anggota skuat saat treble winner.

Yaitu Diego Milito dan Javier Zanetti yang membawa pasangannya masing-masing, begitu juga dengan Cambiasso. Interisti di seluruh dunia tentunya berharap ketiga sosok ini masih aktif bermain, agar Inter Milan kembali ke masa kejayaan.