In-depth

Teja Paku Alam Memang Harus Gabung Persib di Liga 1 2020

Jumat, 10 Januari 2020 12:15 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Grafis:Ynt/Indosport.com
Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam memang harus gabung Persib Bandung di Liga 1 2020, berikut ulasan lengkap dari INDOSPORT. Copyright: © Grafis:Ynt/Indosport.com
Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam memang harus gabung Persib Bandung di Liga 1 2020, berikut ulasan lengkap dari INDOSPORT.

INDOSPORT.COM – Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam memang harus gabung Persib Bandung di Liga 1 2020, berikut ulasan lengkap dari INDOSPORT.

Meski Teja Paku Alam belum menentukan tim yang akan dia bela untuk Liga 1 musim depan, nampaknya spekulasi tentang klub barunya mulai bermunculan.

Salah satunya adalah klub sepak bola raksasa Liga 1, yakni Persib Bandung yang santer dikaitkan dengan kiper berusia 25 tahun itu.

Pada awal Januari kemarin, Teja juga sempat mengomentari rumor transfer pemain yang mengatakan dirinya bakal hijrah ke Persib Bandung. Namun sang pemain lebih memilih bungkam karena masih terikat kontrak dengan Semen Padang.

"Waduh belum tahu, iya belum tahu. (ke Persib?) Belum tahu, soalnya masih kontrak, selesain kontrak dulu, sampai 14 Januari," kata Teja Paku Alam kepada awak media, Jumat (02/01/20) lalu.

Kiper sekaliber Teja Paku Alam yang beberapa kali pernah dipanggil ke Timnas Indonesia kategori usia maupun senior, memang sangat disayangkan jika bermain di Liga 2, di mana klubnya saat ini, Semen Padang memang terdegradasi dari Liga 1.

Melihat kiprahnya di Semen Padang atau klub sebelumnya, Sriwijaya FC, Teja Paku Alam nampaknya memang harus segera gabung Persib Bandung. Dirinya sudah cukup sakit hati melihat barisan pertahanan tim yang dia bela setiap musimnya bermain berantakan.

Teja Paku Alam Gabung Persib Bandung?

© instagram.com/tejapakualaam
Teja Paku Alam kiper utama Semen Padang di Liga 1 2019. (Foto: instagram.com/tejapakualaam) Copyright: instagram.com/tejapakualaamTeja Paku Alam kiper utama Semen Padang di Liga 1 2019. (Foto: instagram.com/tejapakualaam)

Setelah INDOSPORT menelusuri ternyata Teja Paku Alam memang harus gabung Persib Bandung karena melihat karier yang dijalani olehnya dalam 2 musim terakhir, yaitu bersama Sriwijaya FC di Liga 1 2017 dan 2018 dan Semen Padang di Liga 1 2019.

Kualitasnya sebagai salah satu kiper bertalenta di sepak bola Indonesia seperti menguap hilang begitu saja, dengan jumlah kebobolan yang menjadi catatan minor untuk seorang penjaga gawang.

Seperti yang paling parah dia alami di Sriwijaya FC dalam dua musim beruntun. Dua musim dia kebobolan sebanyak 90 gol, hanya 13 kali clean sheets dari total 58 penampilan di Liga 1 2017 dan 2018.

Puncak dari keterpurukan Sriwijaya FC adalah terdegradasi dari Liga 1 2018 dan ini mungkin pengalaman terburuk yang pernah dialami oleh Teja Paku Alam. Lebih mirisnya lagi, dalam dua musim Liga 1 tersebut, Teja melakukan 182 saves.

Jumlah penyelamatannya itu mengalahkan sejumlah kiper ternama Liga 1 lainnya, seperti Adhita Harlan (163 saves), Ridho Diazule (145 saves), Wawan Hendrawan (141) dan kiper Persija, Andritany Ardhiyasa (141 penyelamatan).

Namun apa boleh buat, tangan malaikatnya itu tidak mampu menyelamatkan SFC dari jurang degradasi karena mereka finis di peringkat ke-17 dengan koleksi 39 poin di Liga 1 2018 lalu.

Sriwijaya FC terdegradasi ke Liga 2 2019, Teja Paku Alam pun memutuskan menerima pinangan klub kampung kelahirannya, Semen Padang yang baru promosi ke Liga 1 2019. Pindah ke sana, ternyata tak jauh berbeda dengan Sriwijaya FC.

Segelintir pemain andalan Semen Padang di jantung pertahanan, seperti Muhammad Rifqi, Dedi Gusmawan hingga bek asing asal Uzbekistan, Shukurali Pulatov, tak ada yang mampu membantu Teja Paku Alam mengamankan gawangnya.

Alhasil, statistik Teja kembali hancur di Semen Padang, dengan total 33 kebobolan dari 25 pertandingan yang sudah dilakoni di Liga 1 2019. Performa lini belakang Semen Padang pun berujung pada degradasi untuk klub berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu.

Sama seperti saat Sriwijaya FC terdegradasi dari Liga 1, penampilan Teja bersama Semen Padang juga tak kalah bagus dengan statistik penyelamatan dilansir dari liga-indonesia.id. Menurut sumber tersebut, Teja telah melakukan 96 kali penyelamatan.

Alasan Lain Kenapa Teja Paku Alam Harus ke Persib

© INDOSPORT
Kolase Teja Paku Alam, I Made Wirawan, dan M, Natshir. Copyright: INDOSPORTKolase Teja Paku Alam, I Made Wirawan, dan M, Natshir.

Melihat statistik di atas, dua musim di Sriwijaya FC dan semusim di Semen Padang, tentunya sudah cukup untuk Teja Paku Alam menjadi pesakitan.

Kualitas top yang dia miliki memang sudah tak diragukan lagi, karena Luis Milla sendiri pernah memanggilnya ke Timnas Indonesia U-23 pada Mei 2018 lalu.

Teja Paku Alam juga kembali dipanggil ke Timnas Indonesia senior saat menggantikan Awan Setho Rahardjo yang cedera untuk melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia pada awal Oktober 2019 kemarin.

Meski hanya jadi pelapis Andritany Ardhiyasa, pemanggilan ke skuat Timnas Indonesia senior, Teja Paku Alam masih dipertimbangkan untuk menjadi opsi mengawal gawang Garuda.

Apalagi jika kita melihat nasib sial yang dialami oleh Teja dalam 3 musim terakhir di Sriwijaya FC dan Semen Padang. Dia tentunya butuh para pemain bertahan berpengalaman yang bisa saling berkoordinasi untuk menjaga gawangnya dari kebobolan.

Sebut saja sejauh ini lini pertahanan Persib khususnya bek tengah akan diperankan oleh para pemain bernama besar seperti Nick Kuipers, Victor Igbonefo, Achmad Jufriyanto dan Fabiano Beltrame.

Keempat bek tengah ini tentu akan jauh kualitasnya di atas para pemain yang dijumpai Teja di Sriwijaya FC dan Semen Padang dalam 3 musim beruntun. Jika nantinya ada tawaran dari Persib di bursa transfer jelang Liga 1, Teja nampaknya tak perlu pikir panjang lagi.