In-depth

Mengulik Kisah Bayu Pradana: Putra Jawa, Spesialis Klub Kalimantan

Sabtu, 25 Januari 2020 18:21 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Ada kisah unik dalam perjalanan karier Bayu Pradana. Meski lahir dan besar di Jawa Tengah, namun ia justru menjadi pemain spesialis tim Kalimantan. Copyright: © INDOSPORT
Ada kisah unik dalam perjalanan karier Bayu Pradana. Meski lahir dan besar di Jawa Tengah, namun ia justru menjadi pemain spesialis tim Kalimantan.

INDOSPORT.COM – Ada kisah unik dalam perjalanan karir pesepakbola nasional, Bayu Pradana. Meski lahir dan besar di Jawa Tengah, namun ia justru menjadi pemain spesialis tim Kalimantan di Liga Indonesia.

Nama Bayu Pradana sudah meroket sejak ia dipercaya memperkuat lini tengah Timnas Indonesia U-23, kemudian kembali menjadi andalan skuat Garuda sejak tahun 2016 lalu.

Seolah tak kalah saing dari gelandang muda lainnya, pesepakbola 28 tahun itu lagi-lagi dipercaya pelatih Simon McMenemy untuk membela Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Jebolan Diklat Salatiga itu mengawali karirnya sebagai pesepakbola profesional saat berkostum Persis Solo di tahun 2010, kemudian berlabuh ke Persikasi Bekasi hingga tahun 2012.

Selanjutnya, petualangan Bayu Pradana di tim Kalimantan dimulai. Ia pertama kali bergabung dengan Persepar Palangkaraya pada musim 2012, cikal-bakal klub Kalteng Putra yang sempat mentas di Liga 1 2019 lalu.

Bayu Pradana membela Laskar Isen Mulang hingga musim 2014, mengemas 40 caps dengan total lima gol. Catatan ini terbilang cukup gemilang mengingat posisinya adalah sebagai gelandang bertahan. Sempat hijrah ke Persiba Bantul, namun akhirnya tim Kalimantan kembali memanggil.

Pemilik tinggi 180 cm itu berlabuh ke Persiba Balikpapan di awal tahun 2015. Penampilan Bayu Pradana semakin melonjak, sebab ia dipercaya tampil dalam 22 laga, dan sukses membukukan empat gol di sepanjang musim.

Pertengahan musim 2015, ia pindah haluan ke klub Kalimantan Timur lainnya, yakni Mitra Kukar. Bayu Pradana mulai betah dan bertahan hingga akhir musim 2018, tepat ketika klub berjuluk Naga Mekes itu degradasi dari Liga 1.

Mau tak mau, Bayu Pradana akhirnya mencari peruntungan di klub lain. Pilihannya jatuh kepada Barito Putera, klub yang bermarkas di Kalimantan Selatan. Performa gemilang yang ditampilkan Bayu, memastikan dirinya memperpanjang kontrak hingga akhir musim Liga 1 2020.

Menurut Bayu, kiprahnya di sejumlah klub Kalimantan bukanlah kesengajaan. Terlebih, hampir di semua klub yang ia bela, pesepakbola 28 tahun itu juga dipercaya untuk menjabat ban kapten.

“Alhamdulillah, semua itu Allah yang atur. Tidak ada keharusan buat saya bermain di Kalimantan, tapi memang kebetulan Allah memberi saya rezeki di tim Kalimantan,” komentar Bayu Pradana.