Liga Indonesia

Total Harga Bek-bek Persija Turun hingga Rp8 Miliar, Masalah Pertahanan Beres?

Jumat, 14 Februari 2020 19:45 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Total harga bek-bek Persija Jakarta jelang Liga 1 2020, terlihat mengalami penurunan hingga Rp8 miliar ketimbang musim lalu. Apakah masalah lini belakang Macan Kemayoran bisa terselesaikan? Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Total harga bek-bek Persija Jakarta jelang Liga 1 2020, terlihat mengalami penurunan hingga Rp8 miliar ketimbang musim lalu. Apakah masalah lini belakang Macan Kemayoran bisa terselesaikan?

INDOSPORT. COM - Total harga bek-bek Persija Jakarta menjelang Liga 1 2020 terlihat mengalami penurunan hingga Rp8 miliar ketimbang musim lalu. Apakah masalah pertahanan mereka bisa terselesaikan?

Persija memang menjadi salah satu klub peserta Liga 1 2020 yang cukup agresif di masa bursa transfer. Sejumlah nama bintang silih berganti merapat, baik legiun asing maupun pemain lokal.

Soal legiun asing, Persija mendatangkan Marc Klok dari PSM Makassar. Manajemen juga berhasil mengajak bek sayap jebolan Juventus, Marco Motta, untuk bergabung.

Kalau pemain lokal, Persija sukses memboyong beberapa nama berlabel timnas Indonesia, seperti Evan Dimas, Osvaldo Haay, Alfath Fathier, dan Otavio Dutra. Ada juga nama Rafli Mursalim dan Rinto Ali yang turut diboyong.

Dari seluruh pemain yang datang, tentunya diharapkan bisa meningkatkan kualitas skuat Persija Jakarta musim depan. Terutama sektor lini belakang yang musim lalu kerap dianggap sebagai titik lemah tim.

Masalah Lini Belakang

© persija.id
Rekrut Xandao, tanda Persija Jakarta harus mulai MoveOn dari Jaimerson. Copyright: persija.idXandao

Sekitar 7 Agustus 2019, atau menjelang putaran kedua Liga 1 2019, Ferry Paulus pernah berucap tentang masalah lini belakang Persija . Demi mengatasi masalah itu, dia sampai berniat mendatangkan bek berlabel timnas Indonesia.

"Kita rapuh di lini belakang. Putaran kedua kita coba evaluasi dengan mendatangkan pemain baru di lini belakang," ucap Ferry Paulus ketika ditemui redaksi berita olahraga INDOSPORT di Makassar.

"Ada beberapa kandidat yang sudah kita dekati. Semua pemain tim nasional dan sudah ada negosiasi," tukas pria asal Manado ini.

Kala itu Persija hanya mendatangkan Fachrudin Aryanto dari Madura United, yang hanya berstatus pinjaman, sehingga kini sudah tak ada lagi dalam skuat.

Bek asing, Xandao, yang bergabung dengan Persija pada pertengahan musim Liga 1 2019, juga dilepas. Padahal, dia punya rekam jejak apik lantaran pernah memperkuat klub top Liga Portugal, Sporting Lisbon.

Situasi Terkini

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Marco Motta saat diperkenalken sebagai pemain baru Persija Jakarta. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTMarco Motta saat diperkenalken sebagai pemain baru Persija Jakarta.

Meski Fachrudin dan Xandao pergi, Persija rasanya telah mendapatkan pengganti yang sepadan. Dua bek berlabel timnas Indonesia berhasil direkrut, yakni Otavio Dutra dan Alfath Fathier.

Belum lagi ada nama bek asing jebolan Juventus, Marco Motta. Pengalamannya di pentas sepak bola Eropa kemungkinan bisa meningkatkan kualitas lini belakang Persija Jakarta.

Permasalahannya, kini total harga bek-bek Persija Jakarta tampak mengalami penurunan ketimbang musim lalu. Turunnya bahkan menyentuh angka 550.000 euro (sekitar Rp8,1 miliar).

Menurut catatan Transfermarkt, Persija musim lalu memiliki bek-bek yang total harganya 1,73 juta euro (sekitar Rp25,6 miliar). Sedangkan kini, situs tersebut menuliskan total harga sebesar 1,18 juta euro (sekitar Rp17,5 miliar).

Apakah dengan penurunan total harga yang terjadi, Persija tetap bisa mengatasi permasalahan lini belakangnya?

Kalau dilihat dari performa Persija di ajang pramusim Piala Gubernur Jatim 2020, sepertinya penurunan total harga bek-bek tak terlalu berpengaruh terhadap upaya tim meningkatkan kekuatan lini belakang.

Malahan, Persija Jakarta tampil lebih baik lagi, lantaran hanya menderita satu kebobolan, dan mampu mencetak enam gol dari dua laga.

Akan tetapi, semuanya masih perlu dibuktikan lagi oleh Persija di Liga 1 2020 mendatang. Jika tetap konsisten seperti sekarang, rasanya penurunan harga malah membantu mereka untuk mengatasi masalah lini belakangnya.