Liga Indonesia

Salah Paham, Dua Asisten Pelatih Arema FC Berseteru Dalam Latihan

Rabu, 26 Februari 2020 14:55 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Sesi latihan Arema FC sempat tegang setelah dua asisten pelatih terlibat perseteruan akibat terjadinya kesalahpahaman komunikasi, dalam program Training Centre (TC) di Kompleks Agrowisata Kusuma Kota Batu, Rabu (26/02/2020) pagi. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Sesi latihan Arema FC sempat tegang setelah dua asisten pelatih terlibat perseteruan akibat terjadinya kesalahpahaman komunikasi, dalam program Training Centre (TC) di Kompleks Agrowisata Kusuma Kota Batu, Rabu (26/02/2020) pagi.

INDOSPORT.COM - Sesi latihan klub Liga 1, Arema FC, sempat tegang setelah dua asisten pelatih terlibat perseteruan akibat terjadinya kesalahpahaman komunikasi, dalam program Training Centre (TC) di Kompleks Agrowisata Kusuma Kota Batu, Rabu (26/02/2020) pagi.

Awalnya, latihan Arema FC berjalan lancar seperti biasanya. Namun, ada sedikit ketegangan pada akhir sesi, yakni ketika memasuki latihan tendangan penalti untuk menjajal kemampuan pemain maupun kiper.

Tanpa sebab yang jelas, Felipe Martins Americo berteriak lantang dengan Bahasa Brasilnya. Pelatih kiper Arema FC itu tampak menunjukkan sikap ketersinggungan saat berkomunikasi dengan Marcos Gonzales, rekan senegara Mario Gomez yang khusus menggenjot kebugaran fisik pemain.

"Baik-baik saja, tidak ada masalah. Tanya kan ke Marcos saja (apa masalahnya). Saya lupa bagaimana (kejadiannya) tadi," bilang Mario Gomez.

INDOSPORT dan rekan media lain lalu mendatangi Marcos saat membereskan alat-alat latihan fisik yang disiapkannya. Sambil berjalan, dia menegaskan bahwa tidak ada masalah besar terkait insiden di sesi latihan itu.

"Hanya salah paham saja. Selebihnya, saya tidak mau bicara," ucap Marcos Gonzales, yang bersama Mario menggunakan Bahasa Spanyol saat menindaklanjuti friski kecil tersebut.

Jonathan Bauman lalu menjadi pengontrol ledakan emosi Felipe Americo. Striker kebangsaan Argentina itu melerai perseteruan secara verbal di tepi lapangan dan membuat situasi aman terkendali hingga bubar.