Liga Indonesia

Kandang Belum Siap untuk Liga 2, Tiga Naga Minta Kebijakan Khusus dari PT LIB

Kamis, 27 Februari 2020 12:15 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Indra Citra Sena
© Media Tiga Naga
PT LIB saat melakukan verifikasi home base tim promosi Liga 2 2020, AA Tiga Naga, di Stadion Tuanku Tambusai, Kampar, Riau, Selasa (25/2/20). Copyright: © Media Tiga Naga
PT LIB saat melakukan verifikasi home base tim promosi Liga 2 2020, AA Tiga Naga, di Stadion Tuanku Tambusai, Kampar, Riau, Selasa (25/2/20).

INDOSPORT.COM - Tim promosi Liga 2 2020, Tiga Naga, diketahui akan menggunakan Stadion Tuanku Tambusai, Kampar, Riau, untuk mengarungi ketatnya musim ini.

Baru-baru ini, stadion berkapasitas 10.000 penonton itu dikunjungi oleh pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku dari operator liga terkait urusan verifikasi. 

"Ya Selasa kemarin pihak PT LIB datang lakukan verifikasi stadion kami. Semua dicek oleh mereka," kata Manajer Tiga Naga, Hidayat, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (26/2/20).

Hidayat menyebut ada sejumlah poin yang harus diperbaiki oleh Tiga Naga agar stadion tersebut benar-benar layak digunakan untuk Liga 2 2020, terutama perbaikan rumput lapangan.

"Terutama perbaikan rumput, selainnya perbaikan ruangan-ruangan yang bocor dan saluran pembuangan air kotor yang mampet," lanjut Hidayat merinci.

Akan tetapi, sambungnya, Tiga Naga membutuhkan waktu perbaikan kurang lebih selama sebulan untuk merenovasi Stadion Tuanku Tambusai. Mereka lantas meminta izin kepada PT LIB saat liga bergulir.

Tim asal Pekanbaru, Riau, itu meminta kepada pihak operator Liga 2 2020 agar di pekan pertama dan kedua tidak menggelar laga kandang. Sebagaimana diketahui, musim dijadwalkan bergulir pada pertengahan Maret mendatang.

"Kami meminta kepada pihak PT LIB agar di pekan pertama dan kedua tidak ada laga kandang. Sehingga, kami bisa fokus untuk merenovasi stadion dan mereka merestuinya," pungkas Hidayat.

Sekadar mengingatkan, dikabarkan Tiga Naga mengeluarkan biaya renovasi stadion milik Pemerintah Kabupaten Kampar tersebut hingga Rp300 juta.