Liga Indonesia

Laga Timnas Indonesia Resmi Ditunda, Begini Respons Ketum PSSI

Kamis, 5 Maret 2020 18:07 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menjelaskan pihaknya telah menerima surat dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menjelaskan pihaknya telah menerima surat dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menjelaskan pihaknya telah menerima surat dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang menyampaikan keputusan hasil ‘Emergency Meeting’ di AFC, 2 Maret lalu.

Rapat darurat yang berlangsung di Kuala Lumpur itu menghasilkan beberapa keputusan penting terkait merebaknya virus corona akhir-akhir ini.

Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) resmi menunda pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 di bulan Maret menjadi bulan Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November.

Dengan demikian, laga Timnas Indonesia melawan tuan rumah Thailand yang telah dijadwalkan pada 26 Maret 2020, ditunda menjadi 8 Oktober 2020. Demikian pula laga kandang Indonesia melawan Uni Emirat Arab yang awalnya tanggal 31 Maret  2020, diubah menjadi tanggal 13 Oktober 2020. 

Selain itu, pertandingan tandang melawan Vietnam yang sebelumnya dijadwalkan tanggal 4 Juni menjadi tanggal 12 November 2020.

Keputusan tersebut pun disambut baik oleh Iwan Bule. Ia menghormati keputusan AFC yang menunda pelaksanaan pertandingan kualifikasi Piala Dunia, karena urusan kemanusiaan dinilai di atas segalanya.

“Timnas kita telah melakukan persiapan pada bulan lalu. Rencananya pertengahan Maret ini pun akan berkumpul kembali, tapi kita sama-sama memaklumi perkembangan terakhir di dunia, yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada aktivitas persepakbolaan," katanya.

"Bagaimanapun, kemanusiaan ada di atas segalanya,” imbuhnya.

Dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia, Indonesia hampir tidak mungkin lolos dari babak kedua. Memainkan empat laga, Timnas Indonesia selalu menelan kekalahan dan harus puas bercokol sebagai juru kunci.