Liga Indonesia

PSSI Pagari Timnas Indonesia U-16 dari Virus Corona

Jumat, 13 Maret 2020 13:35 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Timnas Indonesia U-16 saat latihan di Lapangan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Rabu (19/02/20). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Timnas Indonesia U-16 saat latihan di Lapangan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Rabu (19/02/20).

INDOSPORT.COM - PSSI semakin konsen menjaga pemainnya dari bahaya virus Covid-19 atau kerap disebut Corona. Kini PSSI memagari pemain Timnas Indonesia U-16 dari bahaya virus tersebut.

Penggawa Timnas Indonesia U-16 mendapat pengetahuan akan virus Corona. Pasukan Garuda Muda ini mendapat pelajaran dari dokter tim Irfan Akhmad.

“Sore ini ada penyuluhan dan pemberian materi mengenai pengenalan terhadap virus corona, dari sisi kesehatan. Di tim ini, kami tidak hanya memberikan pelatihan sepak bola saja, namun ada hal-hal lain yang harus juga diberikan ke pemain, untuk menambah pengetahuan mereka,” tutur pelatih kepala tim, Bima Sakti.

Sementara itu dokter Irfan ingin ppenggawa Timnas Indonesia lebih mengetahui akan bahaya virus tersebut.

“Untuk itu, saya memberikan pengetahuan mengenai apa itu sebenarnya penyakit ini, dari mana asalnya, bagaimana gejala hingga mengatasi serta mencegah agar tidak terkena penyakit, kepada para pemain. Tentu dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak-anak seusia mereka,” kata Ifran Akhmad.

“Virus ini juga dikenal dengan nama RNA virus, ini virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan. Virus ini berasal dari China. Awalnya, penularannya melalui hewan seperti kelelawar, unta, dan ular."

"Virus ini merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Namun, virus ini hanya dapat bertahan pada suhu di bawah 10 derajat celcius,” jelasnya.

“Adapun gejala-gejala yang dapat diketahui adalah, demam, batuk, sakit kepala, badan terasa lemas, hidung tersumbat dan sakit tenggorokan,” sambungnya.

“Berdasarkan data yang saya dapatkan, angka kematian di China akibat virus ini 2-3 persen (per Februari 2020), rata-rata usianya lebih dari 50 tahun atau anak-anak usia kurang dari 5 tahun. Usia remaja dan dewasa dengan penyakit penyerta lain dan gangguan sistem kekebalan tubuh, juga dapat menyebabkan kematian."

"Di Indonesia, angka kematian pasien berjumlah 1 orang dari 34 orang dengan positif corona yang teridentifikasi sampai hari ini. Dan dari 34 yang positif itu, 2 orang sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke rumahnya masing-masing.”

Ifran mengatakan, bahwa penularan virus ini dari manusia ke manusia, dapat melalui cairan. “Seperti saat sedang batuk, bersin dan berjabat tangan. Virus ditularkan jika Anda menyentuh cairan orang yang terinfeksi, lalu menyentuh mata, hidung dan juga mulut,” tuturnya.

“Bagaimana cara mengatasinya? Pertama, sering mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik dan pastikan tangan, jari, kuku bersih dari kuman. Kedua, Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi seimbang (perbanyak sayur dan buah)."

"Ketiga, hindari menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang tidak bersih. Keempat, menutup mulut, hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Kelima, hindari kontak dengan orang yang sakit."

"Keenam, hindari bepergian ke daerah yang terjangkit virus ini. Ketujuh, gunakan masker jika berada di lingkungan rumah sakit yang merawat pasien infeksi Corona.”

"Untuk pemakaian masker, ada dua jenis yang saya sarankan. Pertama, Masker N95 yang dapat memfilter 95% 0,3um pertikel dan menahan virus. Digunakan untuk penyakit yang ditularkan melalui udara."

"Kedua, masker bedah, ada 3 lapis, paling luar waterproof untuk mencega percikan masuk ke masker; lapis tengah untuk filtrasi yang dapat menahan 90% partiker 5um serta lapisan dalam digunakan untuk menyerap yang lembab/basah."

Usai penyuluhan pemberian materi tentang virus corona, diakui oleh para pemain, bahwa mereka saat ini bisa lebih mengetahui, mencegah atau bahkan berbagi pengetahuan mengenai virus corona, seperti kata Kadek Arel Priyatna.

“Saya dan teman-teman jadi tahu bagaimana cara mengatasi dan mengobatinya, terima kasih dokter Irfan, kami lebih berhati-hati sekarang, harus banyak makan buah dan sayur juga cuci tangan setiap sebelum melakukan aktivitas atau makan. Kami juga tadi diajarkan praktek langsung bagaimana cara mencuci tangan dengan benar,” ucapnya.