Bola Internasional

Dietmar Hopp, Dibenci Fans Bundesliga Jerman Hingga Peracik Vaksin Virus Corona

Selasa, 17 Maret 2020 20:03 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Cathrin Mueller/Bongarts/Getty Images
Fans Bayern Munchen diketahui membentangkan tulisan bernada hinaan untuk pemilik Hoffenheim, Dietmar Hopp. Copyright: © Cathrin Mueller/Bongarts/Getty Images
Fans Bayern Munchen diketahui membentangkan tulisan bernada hinaan untuk pemilik Hoffenheim, Dietmar Hopp.

INDOSPORT.COM - Berikut profil singkat Dietmar Hopp, pengusaha yang dibenci fans Bundesliga Liga Jerman namun kini jadi salah satu orang yang berjuang melawan Virus Corona.

Nama Dietmar Hopp sendiri memang menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir di kompetisi Liga Jerman, penyebab utamanya adalah kepemilikan saham yang ia miliki di klub Hoffenheim.

Umumnya, klub sepakbola asal Jerman menganut sistem kepemilikan saham 5+1 yang didalamnya menjamin klub secara mayoritas bisa dimiliki suporter.

Singkat kata, sistem 50+1 membuat suporter dan klub memiliki saham mayoritas jika dibandingkan dengan investor swasta. Imbasnya, para suporter memiliki suara untuk menentukan kebijakan klub yang salah satunya penentuan harga tiket.  Faktor utama yang membuat suporter Bundesliga mau datang langsung ke stadion adalah murahnya harga tiket.

Sehingga sangat jarang harga tiket pertandingan di Liga Jerman lebih mahal ketimbang Liga Eropa lainnya, dan terbukti hampir sedikit laga di Bundesliga sepi penonton.

Namun pada Juli 2015 silam, Dietmar Hopp dikecualikan dari aturan tersebut dan akhirnya kini ia telah memiliki 96 persen saham kepemilikan klub dan sudah menggelontorkan lebih dari Rp5,5 Triliun.

© TF-Images/Getty Images
Fans Bayern Munchen diketahui membentangkan tulisan bernada hinaan untuk pemilik Hoffenheim, Dietmar Hopp. Copyright: TF-Images/Getty ImagesFans Bayern Munchen diketahui membentangkan tulisan bernada hinaan untuk pemilik Hoffenheim, Dietmar Hopp.

Berkat dukungan penuh investor swasta, wajah Hoffenheim akhirnya berubah drastis di tiap musim. Dari yang awalnya tampil di divisi 5 Jerman, menjadi tim yang mampu lolos ke Liga Champions (2017/18).

Hal tersebut sangat dibenci para pecinta sepak bola Jerman yang masih 'kolot', sebab mereka kurang bisa menerima tim tarkam yang mampu tampil di kasta teratas hanya karena diberi uang melimpah.

Kasus dan alasan serupa juga menimpa klub RB Leipzig, di mana tim yang bermarkas di Red Bull Arena tersebut telah diakuisisi 99 persen oleh Red Bull GmbH dan imbasnya hanya dalam kurun waktu 10 tahun Leipzig bisa menjadi runner up Bundesliga dari yang sebelumnya hanya tampil di kasta kelima Liga Jerman.

Dietmar Hopp sendiri bukan orang sembarangan, melansir dari laman Forbes per tanggal 29 Februari 2020, diketahui jika Dietmar Hopp memiliki total kekayaan 14,7 triliun US Dollar. 

Jumlah tersebut membuat miliarder berusia 79 tahun ini berada di posisi 96 orang terkaya di dunia tahun 2019. Hopp juga masuk ke nomor 23 orang terkaya dalam dunia teknologi 2017 versi majalah Forbes.

Meski sempat ditentang bahkan dicaci para fans Bundesliga, namun dalam beberapa waktu kedepan sosok Dietmar Hopp bakal menjadi pahlawan bahkan mungkin paling diingat pecinta sepakbola dunia.

© Harry Langer/DeFodi Images via Getty Images
Dietmar Hopp dalam laga Hoffenheim vs Bayern Munchen Copyright: Harry Langer/DeFodi Images via Getty ImagesDietmar Hopp dalam laga Hoffenheim vs Bayern Munchen

Pasalnya Hopp yang sebagai investor utama CuraVac (perusahaan biofarmasi Jerman), sedang serius melakukan penelitian untuk mengembangkan vaksin virus Corona.

“Semua tergantung kepada Paul-Ehrlich Institute. Vaksin ini harus dites dulu kepada hewan, lalu manusia. Namun, menurut saya, vaksin ini akan tersedia pada musim gugur nanti ketika gelombang kedua infeksi akan tiba,” kata Hopp kepada Sport 1, dikutip dari Goal International.

Menariknya, jika vaksin tersebut telah selesai diteliti dan mampu menyembuhkan virus Corona, sang pemilik Hoffenheim itu bakal mendistribusikannya ke seluruh orang di dunia.

“Apabila sukses mengembangkan vaksin yang efektif untuk melawan virus corona, vaksin ini harus bisa menjangkau, melindungi, dan menolong semua orang di dunia,” tegas Hopp.

Di Indonesia sendiri, virus corona telah menginfeksi 172 orang hingga artikel ini dipublikasikan. Sembilan orang di antaranya telah sembuh, sementara lima orang dinyatakan telah meninggal dunia.

Sementara di Eropa, sejumlah kompetisi dipastikan tertunda akibat virus ini seperti Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Inggris, hingga Liga Jerman.