Bola Internasional

Liga-liga Top Eropa Bisa Diselesaikan Akhir Juni, Begini Formula dari UEFA

Rabu, 18 Maret 2020 05:19 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Yuhariyanto/INDOSPORT/INTERNAT
Sejumlah keputusan penting dibuat UEFA terkait nasib kompetisi domestik klub-klub di benua Eropa di tengah pandemik virus Corona. Copyright: © Yuhariyanto/INDOSPORT/INTERNAT
Sejumlah keputusan penting dibuat UEFA terkait nasib kompetisi domestik klub-klub di benua Eropa di tengah pandemik virus Corona.

INDOSPORT.COM - Sejumlah keputusan penting dibuat UEFA terkait nasib kompetisi domestik klub-klub di benua Eropa di tengah pandemik virus Corona.

Hari Selasa (17/02/20), videoconference darurat diselenggarakan oleh petinggi badan-badan sepak bola Eropa untuk membahas kelangsungan nasib kompetisi di tengah krisis kesehatan global akibat pandemik virus Corona.

Perwakilan yang muncul saat itu adalah Asosiasi Klub Eropa (ECA), Liga-liga Eropa (EL), dan Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPRO) yang total berjumlah 55 orang.

Sejumlah keputusan penting diambil dalam pertemuan via kabel tersebut. Yang terutama tentu adalah keputusan menunda turnamen Euro 2020 hingga tahun 2021.

Euro 2020 yang sedianya dijadwalkan pada pertengahan Juni tahun ini akan ditunda sampai 2021, tepatnya pada 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

Mundurnya turnamen internasional terbesar di Eropa ini berimbas pada perubahan jadwal kualifikasi Piala Dunia 2022. Sekaligus merubah jadwal UEFA Nations League, Euro U-21 dan Piala Eropa Wanita.

Namun, selain kompetisi internasional, UEFA juga menghasilkan keputusan penting terkait nasib kompetisi klub-klub sepak bola di Benua Biru 

Lumpuhnya Sepak Bola karena Corona

Kondisi dunia yang semakin memburuk akibat wabah virus Corona memaksa liga-liga sepak bola di dunia terhenti. Diawali dengan liga-liga di Asia, penundaan juga merembet dengan cepat ke benua  Eropa. 

Serie A menjadi liga top Eropa pertama yang terimbas dari pandemik virus corona. Italia sebagai tempat keberadaan kompetisi ini menjadi negara Eropa terparah yang terdampak penyebaran virus corona. 

Sebanyak 10 ribu lebih orang di Italia terjangkit virus mematikan ini. Bahkan, seribu lebih harus meninggal dunia. Mereka pun tengah dalam fase lockdown alias isolasi. 

Setelah Italia, giliran Inggris yang ikut menghentikan kompetisi mereka. Sama seperti Italia, seluruh kompetisi profesional di negeri itu ditunda untuk sementara waktu .

Penundaan pun diikuti oleh Liga Champions/Liga Europa dan liga-liga top lain seperti LaLiga Spanyol, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, Eredivisie Belanda, serta sejumlah liga minor di belahan Eropa lainnya.

Penundaan ini dirasa makin penting lantaran virus corona juga menyerang sejumlah pemain profesional Sekitar 10 pemain Serie A terjangkit virus Corona, termasuk bintang Juve, Daniele Rugani, dan eks AC Milan, Patrick Cutrone. 

Timbul pertanyaan besar, bagaimana penyelesaian terbaik sisa kompetisi tahun ini? Pasalnya sejumlah tim tengah berjuang merengkuh gelar juara. 

Keputusan yang adil untuk semua pihak pun tentu sangat didambakan. Beruntung, UFEA sudah mengambil keputusan. 

Solusi UEFA

Ada tiga poin penting yang jadi pembahasan di pertemuan UEFA dan para stakeholder. Pertama, penentuan nasib kompetisi domestik dan Liga Champions, kemudian jadwal ideal untuk sisa kompetisi, dan terakhir babak kualifikasi Liga Champions/Liga Europa 2020-2021. 

UEFA sepakat agar semua kompetisi sepak bola domestik dan kompetisi klub Eropa harus selesai paling lambat Juni 2020. Keputusan ini diambil setelah gelaran Piala Eropa 2020 resmi diundur ke 2021. 

Di masa itu, federasi tiap negara diminta menyusun ulang jadwal kompetisi untuk diselesaikan sebelum bulan Juni berakhir. Keputusan ini pun disambut positif dan diharapkan jadi solusi terbaik. 

Tentu dengan mepetnya kompetisi, maka akan berimbas pada jadwal bertanding tim-tim peserta. 

Untuk itu UEFA meminta agar pertandingan liga domestik juga digelar di tengah pekan. Jika memungkinkan, Liga Champions atau Liga Europa pun diminta dimainkan di akhir pekan.

Dengan cara ini, kompetisi pun diharapkan bisa selesai paling lambat 30 Juni 2020. Dengan konsekuensi tambahan, babak kualifikasi Liga Champions 2020/21 mesti beradaptasi mengikuti jadwal selesainya liga-liga di Eropa. 

Solusi ini diterima semua pihak dan diharapkan bisa terlaksana. Akan tetapi, tentu saja jalan atau tidak rencana yang sudah dibuat tetap bergantung pada perkembangan pandemi virus Corona di Eropa dan dunia. 

Jika pandemi belum mereda, maka kemungkinan terburuk pun harus diambil UEFA yang diyakini salah satunya adalah dengan menghentikan liga atau menggunakan format istimewa,