In-depth

Belum Terkalahkan di Liga 1 2020, Ini 3 Masalah yang Masih Ada di Permainan Persija Jakarta

Kamis, 19 Maret 2020 17:11 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Persija Jakarta di bawah asuhan Sergio Farias belum tersentuh kekalahan di Liga 1 2020. Namun masih ada tiga masalah dalam permainan mereka. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Persija Jakarta di bawah asuhan Sergio Farias belum tersentuh kekalahan di Liga 1 2020. Namun masih ada tiga masalah dalam permainan mereka.

INDOSPORT.COMPersija Jakarta di bawah asuhan Sergio Farias belum tersentuh kekalahan di Liga 1 2020. Namun masih ada tiga masalah dalam permainan mereka.

Menadatangkan pelatih sekaliber Sergio Farias yang pernah juara Liga Champions Asia, juga merekrut banyak pemain bintang, Persija Jakarta hingga kini belum tersentuh kekalahan di Liga 1 2020.

Menjalani dua laga dari tiga pekan yang sudah bergulir di Liga 1 2020, Persija Jakarta berhasil menang 3-2 melawan Borneo FC dan imbang 2-2 atas Bhayangkara FC.

Hasil tersebut jelas merupakan sesuatu yang tak terlalu buruk buat Persija, meski juga belum bisa dikatakan luar biasa dengan materi pemainnya saat ini.

Sebab, bukan hanya lantaran materi pemain yang penuh nama bintang. Di atas lapangan, permainan Persija Jakarta juga masih meninggalkan beberapa masalah.

Apa saja masalahnya, berikut INDOSPORT merangkumkan.

Koordinasi Lini Pertahanan

Masalah pertama yang ada pada Persija Jakarta saat ini adalah belum cukup padunya lini pertahanan mereka. Tanpa mengecilkan kemampuan luar biasa Otavio Dutra dan Ryuji Utomo, keduannya masih kerap kali melakukan kesalahan kordinasi yang berujung fatal buat Persija.

Salah satunya terlihat jelas pada gol pertama Bhayangkara FC lewat Renan Silva yang dicetak ke gawang mereka di pekan ke-3 Liga 1 2020.

Saat itu alih-alih bergerak kompak membuat garis pertahanan, Ryuji Utomo justru seorang diri jauh lebih mundur dibanding rekan-rekan lainnya. Sehingga membuat posisi Renan Silva yang menerima sodoran bola, tak berada dalam posisi offside. Hingga tendangan mantan pemain Persija Jakarta itu berujung gol sah.

Strategi Awal yang Salah

Masalah selanjutnya yang masih ada di Persija Jakarta hingga kini adalah masih sering salahnya Sergio Farias menetapkan strategi dan susunan pemain saat dimulainya pertandingan.

Bahkan dalam dua pertandigan yang telah dijalani Sergio Farias dua kali juga melakukan perubahan strategi dan pemain, guna merespons kesalahannya menerapkan rencana di awal laga.

Di laga melawan Borneo FC misalnya, Sergio Farias terpaksa melakukan pergantian cepat Evan Dimas masuk menggantikan Sandi Sute saat masih babak pertama, setelah strategi awalnya membuat lini tengah Persija justru kalah aktif dari Borneo.

Begitupun di laga kontra Bhayangkara FC, Sergio Farias terpaksa harus menarik Marc Klok di awal babak kedua, guna memasukkan Novri Setiawan dan bermain lebih menyerang.

Jika melihat dari sisi lain, apa yang terjadi dari dua hal itu memang mencerminkan kesigapan Sergio Farias dalam membaca jalannya pertandingan.

Namun di sisi lain juga sangat merugikan, karena membuat Persija Jakarta harus kehilangan kuota pergantian pemain secara cepat dan potensi menguasai jalannya laga sejak awal.

Fokus Konsentrasi di Tengah Laga

Masalah selanjutnya yang masih terlihat dalam permainan Persija Jakarta di Liga 1 2020 adalah mereka kerap kali kehilangan fokus ketika memasuki pertengahan pertandingan.

Tercermin dalam dua laga yang telah mereka jalani. Ketika bersua Borneo FC, Persija Jakarta kebobolan di menit ke-71 oleh Francisco Torres. Dan saat melawan Bhayangkara FC, Ezechiel N’douassel menjebol gawang mereka di menit ke-69.

Mungkin memang, dua gol tersebut bisa saja sebuah kebetulan. Tetapi kalau sudah berulang selama dua laga berturut, rasanya mulai harus dicermati lagi oleh staff pelatih dan pemain Persija Jakarta sendiri. Agar mereka tetap bisa lebih fokus di 90 jalannya pertandingan, demi mencapai hasil yang lebih baik ke depannya di Liga 1 2020.