Liga Indonesia

Lini Depan Belum Barbar, Kalteng Putra Siapkan Talenta Striker Papua

Kamis, 19 Maret 2020 10:31 WIB
Penulis: Martini | Editor: Yohanes Ishak
© Indosport.com
Logo klub Liga 2, Kalteng Putra. Copyright: © Indosport.com
Logo klub Liga 2, Kalteng Putra.

INDOSPORT.COM - Setelah melakoni laga pembuka Liga 2 2020, Sabtu (14/03/20) lalu, saat menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Batakan, Kalteng Putra langsung melakukan evaluasi dan melanjutkan sesi latihan, khususnya di lini pertahanan dan lini serang yang dinilai belum 'barbar'.

Sebagaimana diketahui, dalam laga pembuka tersebut, Kalteng Putra harus takluk dengan skor tipis 3-2.

Meski sukses membukukan dua gol lewat sosok M. Al Amin Fisabillah dan Billy Keraf, namun pelatih Eko Tamamie menilai masih banyak yang harus dibenahi.

Dari lini pertahanan saja, Eko Tamamie menilai kebobolan tiga gol adalah sebuah catatan yang minor, sehingga lini pertahanan harus mendapatkan perhatian khusus. Beruntung, tim masih memiliki waktu persiapan, seiring dengan penundaan kompetisi Liga 2 2020.

"Kami  tetap melakukan latihan rutin. Perkembangan personal pemain terutama lini pertahanan memang menjadi fokus perhatian paska pertandingan melawan Persiba yang lalu," papar Eko Tamamie seperti dilansir dari laman Kalteng Pos, Rabu (18/03/20).

Selain evaluasi di lini pertahanan, pelatih asal Kalimantan Selatan itu juga mengaku pemain di lini depan harus lebih 'barbar' saat menyerang ke area lawan dan melakukan finishing.

Ia pun menyiapkan striker asal Papua, Malcior Majepat untuk menjadi juru gedor tim di laga mendatang.

"Untuk lini serang, kami terus mengasah finishing, namun saat ini masih fokus memperbaiki pertahanan karena kebobolan 3 gol itu. Memang penampilan dia (Malciar) belum kelihatan, dan akan kita berikan kesempatan dengan harapan dapat meningkatkan performa mencetak gol nanti," imbuhnya.

Kekalahan Kalteng Putra atas Persiba Balikpapan dengan kebobolan tiga gol, membuat Laskar Isen Mulang harus bertengger di dasar klasemen sementara grup Timur Liga 2 2020.

Namun, kompetisi ini harus ditunda selama dua pekan, seiring dengan maraknya penyebaran virus Corona di Indonesia.