Liga Indonesia

Ganas, Inilah Aksi Jacksen F Tiago Saat Berstatus Top Skor Liga Indonesia

Selasa, 24 Maret 2020 19:23 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Isman Fadil
© Sudjarwo/INDOSPORT
Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, mengenang momen keganasannya saat berstatus top skor Liga Indonesia. Copyright: © Sudjarwo/INDOSPORT
Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, mengenang momen keganasannya saat berstatus top skor Liga Indonesia.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, baru saja mengenang momen indahnya saat  masih menjadi bomber tajam Persebaya Surabaya.

Pelatih berdarah Brasil itu mengupload video singkat lewat media sosial Instagram saat ia berseragam Persebaya Surabaya di Liga Kansas musim 1996/1997.

Dalam video tersebut, Jacksen F Tiago menunjukkan keganasannya menjadi penyerang Persebaya Surabaya. Berkat keganasannya di lini depan, pria asal Brasil ini juga sukses menjadi top skor dengan raihan 26 gol.

Raihan itu membuat Jacksen F Tiago lmenempati posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Indonesia setelah urutan pertama di tempati oleh pemain Bandung Raya, Peri Sandria

Namun rekor Peri Sandria akhirnya bisa dipatahkan oleh Sylvano Comvalius yang sukses mencetak 37 gol di Liga 1 2017 lalu bersama Arema FC.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Old school...⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️

Sebuah kiriman dibagikan oleh Coach Jacksen Tiago (@jacksen_tiago) pada

Persebaya Surabaya bukanlan satu-satunya klub yang pernah dibela oleh Jacksen F Tiago. Petrokimia Putra Gresik atau Persegres menjadi klub pertama Jacksen F Tiago dalam mengawali karir di Indonesia.

Pertama kali berkarier di Indonesia, Jacksen F Tiago langsung membawa Petrokimia Putra Gresik menjadi runner-up Liga Indonesia musim 1994/1995.

Namun memang puncak karier Jacksen F Tiago bisa melambung saat memperkuat Persebaya Surabaya pada 1996 silam. Selain menjadi top skor, ia juga berhasil membuat Persebaya Surabaya meraih gelar juara Liga Indonesia 1997.

Jacksen F Tiago kemudian memutuskan untuk gantung sepatu pada 2002 dan memilih menekuni profesi sebagai juru taktik.