INDOSPORT.COM - Anak dari eks Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz, yang bernama Paco Sanz, dikabarkan ikut tertular ayahnya yang telah meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
COVID-19 atau yang juga dikenal dengan nama virus corona masih menjadi ancaman utama di seluruh dunia, khususnya di Eropa. Italia masih menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi. Sementara itu, kasus di Spanyol juga terus meningkat.
Per Rabu, 25 Maret 2020, Spanyol menempati urutan ke-4 negara dengan kasus corona paling banyak, dengan total kasus mencapai lebih dari 40 ribu. Angka kematian mencapai 2.991, dengan penambahan 680 orang meninggal, dan jumlah yang sembuh mencapai 3.794 orang.
Karena situasi tersebut, LaLiga Spanyol 2019-2020 resmi ditangguhkan. Semua pemain dan staf klub wajib menjalani masa karantina. Apalagi setelah beberapa pemain, seperti Eliaquim Mangala dari Valencia, positif terjangkit corona beberapa waktu yang lalu.
Dua sosok penting dalam sejarah Real Madrid, Lorenzo Sanz dan Fernando Martin Alvarez yang merupakan mantan presiden klub tersebut, telah dinyatakan positif corona. Menyedihkannya lagi, Sanz telah meninggal karena wabah tersebut pada 21 Maret 2020 pada usianya yang ke-76 tahun.
Ternyata, melansir dari laman portal berita olahraga Marca, anaknya yang bernama Francisco Sanz Duran atau Paco juga kabarnya tertular COVID-19, satu hari setelah sang ayah meninggal dunia. Ia pun langsung menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Dikabarkan, Paco mengalami demam tinggi selama beberapa hari disertai gejala-gejala lain. Saat itulah ia pergi ke rumah sakit dan minta diperiksa. Ternyata, anak mantan presiden Los Blancos itu positif terjangkit virus corona.
Meski demikian, belum ada kabar lebih lanjut tentang bagaimana kondisi terkini dari mantan gelandang sepak bola Real Madrid yang kini sudah berusia 47 tahun itu. Selain itu, tidak ada kabar pula mengenai penyebab ia bisa terjangkit COVID-19.
Berdasarkan situs worldometers.info, Indonesia sendiri sudah memiliki total kasus virus corona sebanyak 686 dengan penambahan 107 kasus baru. Sebanyak 61 orang dinyatakan meninggal dan baru 30 orang yang berhasil disembuhkan.