Liga Indonesia

Mengenang Duet Maut Aldo Barreto-Kenji Adachihara, Mesin Gol dari Papan Bawah 2009/10

Minggu, 29 Maret 2020 06:50 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Twitter@Aldo_Barreto17
Liga Super Indonesia 2009/10, menyuguhkan cerita menarik dari klub PKT Bontang. Terseok-seok di papan bawah, PKT Bontang malah mampu memunculkan duet penyerang tajam, Aldo Barreto dan Kenji Adachihara. Copyright: © Twitter@Aldo_Barreto17
Liga Super Indonesia 2009/10, menyuguhkan cerita menarik dari klub PKT Bontang. Terseok-seok di papan bawah, PKT Bontang malah mampu memunculkan duet penyerang tajam, Aldo Barreto dan Kenji Adachihara.

INDOSPORT. COM - Liga Super Indonesia 2009/10, menyuguhkan cerita menarik dari klub PKT Bontang. Terseok-seok di papan bawah, PKT Bontang malah mampu memunculkan duet penyerang tajam, Aldo Barreto dan Kenji Adachihara.

Cerita tim kuda hitam memang selalu ada hampir di setiap kompetisi sepak bola. Pentas Liga Super Indonesia 2009/10 pun turut mengalami kisah manis tim kuda hitam.

Musim itu, ada kuda hitam yang kiprahnya cukup mencolok, yakni PKT Bontang. Kejutan terus diberikan PKT Bontang sepanjang kompetisi, bukan dari sektor klasemen, melainkan daftar top skor.

Secara klasemen, PKT Bontang tak bisa berbicara banyak. Menderita 14 kekalahan, serta meraih 8 imbang dan 12 kali kemenangan, PKT Bontang hanya bisa duduk di peringkat 11 klasemen akhir

Namun, kalau berbicara perolehan di daftar top skor, PKT Bontang adalah rajanya. PKT Bontang punya duet bomber asing tajam, yakni Aldo Barreto asal Paraguay, dan Kenji Adachihara dari Jepang.

Perpaduan sepak bola Amerika Latin dan Asia yang ditampilkan duet Aldo-Kenji begitu memukau. Keduanya total mampu menghasilkan 34 gol untuk PKT Bontang.

Aldo sepanjang musim berhasil menorehkan 19 gol. Angka itu sekaligus membuat Aldo bisa meraih gelar top skor Liga Super Indonesia 2009/10.

Sementara Kenji, hanya berjarak empat angka saja dari Aldo, yakni 15 gol. Padahal Kenji kala itu baru melakoni musim debutnya di Indonesia, dan langsung tajam tanpa perlu banyak masa adaptasi.

Menariknya, ketajaman Aldo-Kenji turut membantu meningkatkan produktivitas PKT Bontang keseluruhan. Total dari 34 laga, PKT Bontang mampu menjaringkan 53 gol, atau nomor empat paling produktif di Liga Indonesia 2009/10.

Kesuksesan duet Aldo-Kenji harus bertahan semusim saja. Musim berikutnya, Aldo pindah ke Persiba Balikpapan, dan Kenji masih bertahan di PKT Bontang.

1