Bola Internasional

Menteri Olahraga India Sumbang 1 Bulan Gajinya Untuk Perangi Corona

Minggu, 29 Maret 2020 14:15 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Indra Citra Sena
© India Today
Menteri Olahraga India, Kiren Rijiju, menyumbangkan satu bulan gajinya untuk memerangi pandemi virus corona yang semakin masif. Copyright: © India Today
Menteri Olahraga India, Kiren Rijiju, menyumbangkan satu bulan gajinya untuk memerangi pandemi virus corona yang semakin masif.

INDOSPORT.COM - Menteri Olahraga India, Kiren Rijiju, menyumbangkan satu bulan gajinya untuk memerangi pandemi virus corona yang semakin masif.

Pada Sabtu, (28/3/20) Rijiju menyumbangkan gaji satu bulannya sesuai arahan Perdana Menteri India, Narendra Modi ,bahwa semua anggota Parlemen diwajibkan menyumbang sekitar Tp10 juta rupiah.

“Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan soal pemotongan gaji para anggota parlemen dalam memperkuat kapasitas penanggulangan bencana dan mendorong penelitihan tentang melindungi warga negara,” kata Kiren Rijiju.

"Ia menerima sumbangan mikro juga. Mari berkontribusi untuk membuat India lebih sehat dan lebih sejahtera bagi generasi masa depan. Saya telah menyumbangkan satu bulan gaji." cetusnya.

Dalam melakukan pemotongan gajinya, Rijiju juga tetap berkomunikasi dengan pihak adminitrasi agar mendapatkan izin untuk menggunakan gajinya dalam membeli peralatan medis.

Aksi yang dilakukan Menteri Olahraga ini juga mengundang banyak kalangan bintang olahraga untuk berkontribusi langsung memerangi COVID-19.

Eks kapten timnas India, Sourav Ganguly dan Sachin Tendulkar, juga telah menyumbangkan masing-masing sekitar Rp1 miliar.

Sedangkan klub sepak bola yang berbasis di Kolkata, Mohun Bagan, telah menjanjikan sekitar Rp428 juta. Pelari cepat, Hima Das, juga telah memutuskan untuk menyumbang satu bulan gajinya.

Saat ini, India berada dalam masa isolasi diri selama 21 hari untuk mencegah penyebaran virus corona yang sudah menewaskan 25.000 nyawa di seluruh dunia. India sendiri terdapat 23 orang meninggal dunia dan 900 lainnya dinyatakan positif terjangkit.