Liga Indonesia

Ada Opsi Potong Gaji, Bek Rp5 Miliar Milik Persita Tangerang 'Galau'

Senin, 30 Maret 2020 17:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Petrus Manus Da Yerrimon/INDOSPORT
Penundaan kompetisi Liga 1 2020 selama dua bulan akibat pandemi virus corona membuat banyak perubahan dan membuat bek Persita galau. Copyright: © Petrus Manus Da Yerrimon/INDOSPORT
Penundaan kompetisi Liga 1 2020 selama dua bulan akibat pandemi virus corona membuat banyak perubahan dan membuat bek Persita galau.

INDOSPORT.COM - Penundaan kompetisi Liga 1 2020 selama dua bulan akibat pandemi virus corona membuat banyak perubahan. Salah satu yang cukup menyorot perhatian adalah rencana pemotongan gaji pemain yang telah diizinkan PSSI selama masa force majeure, terhitung Maret sampai Juni mendatang.

Keputusan tersebut pun menuai respon dari salah satu pemain asing Persita Tangerang, Tamirlan Kozubaev. Melalui sang agen, Aggy Eka, pihaknya menyatakan masih menunggu keputusan dari klub dan berharap ada kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak.

"Belum fix, masih menunggu keputusan, belum bisa berandai-andai sih, tapi semoga yang terbaiklah," tutur Aggy yang mengurus kontrak kerja Tamirlan.

"Nantinya didiskusikan lagi dengan klub. Yang jelas pemain juga tengah menunggu," imbuhnya.

Dalam surat keputusan PSSI yang ditanda tangani ketua umum, Mochamad Iriawan, dijelaskan, klub diizinkan mengubah kontrak kerja pemain, termasuk membayar maksimal 25 persen dari kesepakatan awal selama masa force majeure. 

Namun, Tamirlan nampaknya tetap menerima gaji secara utuh untuk bulan ini. Manajemen Persita telah memastikan belum ada pemotongan gaji diperiode ini dan akan melakukan rapat direksi untuk menentukan keputusan mengenai hal pemain dibulan selanjutnya.

Saat ini, Tamirlan tetap berada di Tangerang bersama sang istri karena tim tengah diliburkan hingga akhir bulan ini. Bek seharga Rp4,9 miliar versi transfermarkt itu berlatih secara mandiri dan melalui media sosialnya, ia menyatakan kangen beraksi di lapangan.