Liga Champions

Mengenang Duet Maut Dado Prso-Fernando Morientes, Mesin Gol Kuda Hitam Liga Champions 2003/04

Senin, 30 Maret 2020 14:47 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Tony O'Brien/EMPICS via Getty Images
Liga Champions 2003/04 dahulu dihiasi oleh duet maut sekaligus mesin gol tim kuda hitam, Dado Prso dan Fernando Morientes. Copyright: © Tony O'Brien/EMPICS via Getty Images
Liga Champions 2003/04 dahulu dihiasi oleh duet maut sekaligus mesin gol tim kuda hitam, Dado Prso dan Fernando Morientes.

INDOSPORT. COM - Liga Champions 2003/04 dahulu dihiasi oleh duet maut sekaligus mesin gol tim kuda hitam, Dado Prso-Fernando Morientes.

Sebuah anomali memang terjadi di pentas Liga Champions 2003/04. Tim-tim kuda hitam mampu melaju jauh, bahkan hingga menembus laga final.

Kuda hitam pertama, AS Monaco, melenggang ke partai puncak usai mengalahkan Chelsea di laga semifinal. Sementara kuda hitam kedua, FC Porto, berhak bermain di laga final, setelah pada semifinal mengandaskan kuda hitam lainnya, Deportivo La Coruna.

Khusus AS Monaco, segala kegemilangan yang dibuat ternyata tak berujung manis. Bertemu Porto asuhan Jose Mourinho, AS Monaco menyerah dengan skor telak 0-3.

Meski gagal juara, AS Monaco sejatinya tetap mampu meraih kejayaan lainnya. Melihat daftar top skor, duet penyerang AS Monaco, Dado Prso-Fernando Morientes, tampak begitu berkuasa.

Dado Prso yang merupakan penyerang senior Kroasia, di ajang Liga Champions mampu menyumbangkan tujuh gol. Torehan Dado Prso membuatnya menduduki posisi runner-up top skor Liga Champions 2003/04.

Penampilan Dado Prso paling mentereng tercipta di laga Grup C kontra Deportivo. Dado Prso bisa memborong empat gol, sekaligus membawa AS Monaco menang 8-3.

Sementara Fernando Morientes, kala itu sedang menjalani masa peminjaman dari Real Madrid. Namun Morientes berhasil mencatatkan hal luar biasa, dengan membukukan sembilan gol, dan meraih gelar top skor Liga Champions 2003/04.

Morientes kala itu selalu bisa mencetak gol sejak laga leg kedua perempat final, sampai laga leg kedua semifinal. Baru pada laga final saja, Morientes absen dari papan skor AS Monaco.

Lebih hebat lagi, Morientes turut mengukuhkan diri sebagai pemain tertajam AS Monaco 2003/04. Sepanjang musim, Morientes tampil 42 kali dan menyumbangkan total 22 gol.

Begitulah kurang lebih kisah ketajaman duet maut Dado Prso-Fernando Morientes. Mungkinkah suatu saat nanti AS Monaco bisa menemukan duet seperti ini lagi?