Liga Italia

Gara-gara Virus Corona, Presiden Asosiasi Sepak bola Italia: Serie A Cukup Sampai di Sini

Senin, 30 Maret 2020 14:11 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Yohanes Ishak
© NurPhoto/GettyImages
Damiano Tommasi, legenda sepak bola Italia. Copyright: © NurPhoto/GettyImages
Damiano Tommasi, legenda sepak bola Italia.

INDOSPORT.COM - Presiden Asosiasi Sepak bola Italia (AIC), sekaligus gelandang legendaris AS Roma, Damiano Tommasi, menyampaikan bahwa perhelatan Serie A Liga Italia 2019-2020 berpotensi berakhir tanpa harus menyelesaikan musim ini.

Global terror yang bernama COVID-19 atau virus corona memang telah menyerbu Italia dan menghentikan semua kompetisi olahraga di negara tersebut. Beberapa di antaranya adalah Serie A Liga Italia 2019-2020 dan Coppa Italia 2020. Beberapa bintang sudah terjangkit seperti Paulo Dybala dan Paolo Maldini.

Sebelumnya, ada kabar bahwa liga domestik itu bakal kembali dilanjutkan pada Jumat (03/04/20) mendatang. Namun, per Senin (30/03/20), Italia ternyata masih memiliki total kasus 97.689 dengan 73.880 kasus yang masih aktif. Meski demikian, tidak ada penambahan angka kematian.

Meski kondisi mulai membaik, tapi tetap saja banyak pihak yang masih belum berani untuk melanjutkan semua kompetisi olahraga di negara tersebut, khususnya Serie A. Bahkan, Menteri Olahraga Italia yang bernama Vincenzo Spadafora sendiri mengatakan bahwa tidak realistis jika melanjutkan musim pada 3 Mei 2020.

"Tidak realistis jika melanjutkan musim pada 3 Mei. Besok, saya akan mengusulkan perpanjangan penundaan kompetisi olahraga di semua sektor sampai akhir April. Saya akan memperpanjang jangka waktu sesi latihan, mengingat masih adanya kemungkinan Olimpiade," ujar Damiano Tommasi seperti dilansir dari Football Italia.

"Olahraga tidak hanya sepak bola dan sepak bola tidak hanya Serie A. Saya akan menetapkan anggaran 400 juta euro untuk membantu kompetisi amatir demi merombak dan melahirkan kembali sektor sepak bola seperti sebelumnya. Saya berharap Serie A memiliki niat untuk berubah. Mereka harus tahu, bahwa setelah krisis ini, kompetisi tidak akan sama lagi," pungkasnya.

Pernyataan Menteri Olahraga Italia tersebut langsung mendapat tanggapan dari Presiden Asosiasi Sepak bola Italia sekaligus mantan gelandang AS Roma, Damiano Tommasi, mengatakan bahwa Serie A Liga Italia 2019/20 bisa saja berakhir sekarang juga tanpa perlu menunggu musim berakhir.

"Mereka (pihak pemerintah) masih memiliki satu hal lagi untuk dibahas dibanding minggu-minggu sebelumnya. Karena, setelah pidato dari Menteri Spadafora, perhatian adalah bahwa kejuaraan ini (Serie A) berpotensi berakhir sampai di sini," jelasnya.

"Karena itu, kita harus mulai bertanya pada diri kita sendiri tentang masalah cara mengakhiri musim ini dan juga perihal kontrak pemain," pungkasnya seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Fox Sports Asia.

Meski tidak menjelaskan dengan rinci, tapi kalimat terakhir dari Tommasi itu memberi sinyal bahwa semua pihak yang berkaitan dengan Serie A Liga Italia harus bersiap-siap untuk menghadapi ditutupnya liga domestik tanpa menunggu akhir musim. Ia juga seolah mengharapkan pihak klub harus mulai bersiap memikirkan kontrak pemain.

Ini merupakan peristiwa besar bagi Serie A Liga Italia jika sampai benar-benar berakhir sampai di sini. Namun, virus corona memang masih mengancam dan tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kapan global terror ini akan berakhir. Namun, kabar baiknya adalah beberapa klub sudah bersedia untuk tidak digaji selama beberapa waktu demi kepentingan bersama.

Kompetisi sepak bola Serie A Liga Italia 2019/20 sendiri baru berjalan 26 pekan dari total 38 pekan. Juventus masih memuncaki klasemen dengan 63 poin dan Lazio berada di posisi dua dengan 62 poin. Inter Milan sendiri berada di posisi tiga dengan 54 poin tapi baru menjalani 25 laga. Di posisi empat ada Atalanta dengan 48 poin, juga baru menjalani 25 laga.

Di Indonesia, kasus virus corona sudah mencapai 1.285 kasus per Senin (30/03/20) berdasarkan situs worldometers.info. Jumlah korban yang meninggal mencapai 114 orang dan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan mencapai 64 orang.