In-depth

Laga Pamungkas yang Mengakhiri Karier Roy Keane di Irlandia Utara

Jumat, 3 April 2020 12:43 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© The Irish Post
Timnas Irlandia senang memiliki Roy Keane kembali, meski sebagian fans banyak yang menentang. Copyright: © The Irish Post
Timnas Irlandia senang memiliki Roy Keane kembali, meski sebagian fans banyak yang menentang.

INDOSPORT.COM - Timnas Irlandia senang memiliki Roy Keane kembali, meski sebagian fans banyak yang menentang.  Laga pamungkas yang tak dikira-kira pun menghampiri Keane. 

Mantan kapten Manchester United, Roy Keane sudah sangat dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki sifat emosional yang meledak-ledak. Darah Irlandia yang mengalir pada dirinya membuat ia tak memiliki kata 'sungkan' dalam kamus hidupnya. 

Namun, sifat Roy Keane yang istimewa itu diimbangi dengan kemampuannya di lapangan hijau. Keane merupakan salah satu legenda klub Manchester United yang paling disegani. 

Sang kapten telah membela Man United selama 12 tahun terhitung dari 1993-2005. Dalam kurun waktu tersebut, gelandang Irlandia ini sudah mencatatkan 326 laga dan 33 assist. 

Namun, kisah fenomeal Roy Keane tak cuma di sebatas klub. Di Timnas Irlandia ia sangat dikultuskan. 

Bagi klub dengan timnas sepak bola yang biasa-biasa saja, Irlandia Utara seperti diberkati dengan keberadaan Roy Keane. 

Roy Keane mengapteni negaranya di Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2002. Sebuah prestasi yang mungkin sulit diulangi lagi oleh Irlandia Utara. 

Di bawah pimpinan Keane, Irlandia Utara tampil tak terkalahkan baik kandang maupun tandang di kualifikasi Piala Dunia 2002. Keane yang tengah dalam puncak performa menjadi pemain yang berkontribusi besar untuk tim saat itu. 

Sayang, ketika memasuki putaran final di Korea dan Jepang, Keane malah terlibat perselisihan dengan pelatih Mick McCarthy. Alhasil namanya dicoret dari skuat. Di tahun itu ia memutuskan untuk pensiun bermain di tim nasional. 

Musuh Publik

Perselisihan yang terjadi antara Roy Keane dan McCarthy dipicu oleh protes berlebihan Keane kepada penyelenggara terkait fasilitas buruk yang diterima skuat Irlandia Utara di Jepang. 

Keane pun sampai mengumbar hal itu ke media yang mana tidak berkenan di mata pelatih. Puncaknya tentu saja perselisihannya dirinya dengan McCarthy. 

Roy Keane disebut-sebut telah menghina McCarthy. Hal ini membuat Keane mendadak jadi musuh publik di masyarakat Irlandia.

Keane pun dipulangkan ke Manchester dan tim Irlandia Utara tersingkir di babak 16 besar oleh Spanyol. 

Comeback dan Laga Perpisahan Emosional

Roy Keane memutuskan untuk kembali menerima panggilan tim nasional Irlandia sekitar dua tahun kemudian. Keane memainkan laga comeback di timnas menghadapi Rumania pada April 2004. Di akhir tahun, ia bermain kembali saat menghadapi Swiss. 

Timnas Irlandia pun senang memiliki Keane kembali, meski sebagian fan banyak yang menentang. Keane pun memainkan lima laga Irlandia Utara setelah melawan Swiss di tahun 2004-2005. 

Roy Keane pun tiba pada laga terakhirnya di tim nasional .Sebuah laga emosional yang akan terus dikenang publik Irlandia. 

Tak tanggung-tanggung, lawan yang dihadapi Irlandia di laga terakhir Keane adalah TImnas Prancis yang diperkuat oleh Thierry Henry, Zinedine Zidane, dan Patrick Vieira. 

Irlandia Utara tampil impresif di laga kualifikasi Piala Dunia itu dengan mampu membendung gempuran Zidane dkk. Irlandia Utara bahkan jadi tim yang lebih baik secara statistik di babak pertama. 

Siapa lagi jika bukan Roy Keane yang memimpin serangan-serangan Irlandia Utara. Sayang, sejumlah peluang dari Robbie Keane, Andy Reid, dan Clinton Morrison gagal dikonversi gol. 

Prancis gantian memimpin laga di babak kedua, Henry membuka skor pada menit 68'. Irlandia pun harus menelan kekalahan. 

Namun, walau harus kalah, Roy Keane yang sudah berusia 34 tahun saat itu jadi pemain Irlandia Utara terbaik di lapangan. Sebetulnya tak banyak yang menyagka laga itu bakal jadi yang terakhir bagi Keane. 

Pasalnya, kartu kuning yang didapatkannya di laga itu membuat dirinya harus absen di dua laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2006. Sepanjang kariernya di Timnas Irlandia Utara, Roy Keane mencatatkan 67 caps dan 9 gol.