In-depth

Hari Nur Yulianto, Sosok yang Harus Dipanggil Timnas Indonesia Jika Bruno Silva Dinaturalisasi

Sabtu, 4 April 2020 14:22 WIB
Editor: Coro Mountana
© psisfcofficial
Hari Nur Yulianto, Sosok yang Harus Dipanggil Timnas Indonesia Jika Bruno Silva Dinaturalisasi. Copyright: © psisfcofficial
Hari Nur Yulianto, Sosok yang Harus Dipanggil Timnas Indonesia Jika Bruno Silva Dinaturalisasi.

INDOSPORT.COM – Hari Nur Yulianto, merupakan kepingan puzzle atau sosok yang harus dipanggil Timnas Indonesia kalau Bruno Silva dinaturalisasi.

Belakangan, sepak bola Semarang dikejutkan dengan pernyataan dari striker asing PSIS asal Brasil, Bruno Silva. Penyerang berkepala plontos itu terang-terangan mengaku ingin dinaturalisasi untuk memenuhi ambisinya membela Timnas Indonesia.

“Ya betul, jika saya ada kesempatan, saya ingin menjadi orang Indonesia. Saya suka sekali dengan orang-orang yang ada di sini karena sangat baik, selain itu kultur masyarakat di sini juga membuat saya jatuh cinta,” tutur Bruno Silva kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (02/04/20).

Melihat catatan gol yang lumayan bersama PSIS Semarang, tentu wacana untuk menaturalisasi bukanlah ide yang buruk bagi lini serang Timnas Indonesia. Namun, jika Bruno Silva dinaturalisasi Timnas Indonesia, maka striker PSIS Semarang bernama Hari Nur Yulianto juga wajib diajak.

Bruno Silva Butuh Belahan Jiwanya

Alasannya, Hari Nur Yulianto bisa dikatakan adalah duet sehati bagi Bruno Silva. Rasanya, tidak ada lagi pemain PSIS Semarang yang bisa mengerti seperti apa umpan matang yang diinginkan Bruno Silva selain Hari Nur Yulianto.

Hal itu bisa kita lihat jika mengacu pada statistik gol Bruno Silva selama membela PSIS Semarang yang ternyata sebagian besar berkat kontribusi Hari Nur Yulianto. Ambil contoh pada Liga 1 2018, 5 gol Bruno Silva merupakan hasil dari kreasi umpan Hari Nur Yulianto.

© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Hari Nur saat melakukan selebrasi dengan Bruno Silva usai mencetak gol Copyright: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORTHari Nur Yulianto saat melakukan selebrasi dengan Bruno Silva usai mencetak gol

Sementara pada musim ini saja meski baru memainkan 3 laga, Hari Nur Yulianto sudah memberikan satu asisnya untuk gol Bruno Silva saat PSIS Semarang mengalahkan Persela Lamongan. Dapat kita simpulkan kalau belahan jiwa Bruno Silva di Indonesia adalah Hari Nur Yulianto.

Tentu jika Timnas Indonesia ingin memaksimalkan potensi dari ketajaman Bruno Silva, maka perlu juga untuk mempertimbangkan nama Hari Nur Yulianto.

Apalagi penyerang sayap PSIS Semarang ini sudah dalam 3 musim terakhir (sejak Liga 1 2018) tampil luar biasa tapi belum pernah dipanggil Timnas Indonesia.

Hari Nur Yulianto

Dapat dikatakan Hari Nur Yulianto adalah tipe pemain late bloomer yang artinya makin tua makin bersinar. Hal itu dikarenakan bakat besar Hari Nur Yulianto baru terpantau dalam 3 musim terakhir saat bermain bersama PSIS Semarang di Liga 1 atau tepatnya di usia 27 tahun.

Meski kini sudah berumur 30 tahun, ketajaman dan kontribusi Hari Nur Yulianto tetap sangat sentral bagi lini serang PSIS Semarang. Namun, hingga kini, Hari Nur Yulianto masih belum juga mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas Indonesia.

Padahal dalam 3 musim terakhir, Hari Nur Yulianto sudah membukukan 17 gol dan 14 assists bagi PSIS Semarang. Peran sentralnya jugalah yang membuat PSIS Semarang bisa bertahan di Liga 1 dalam tiga musim terakhir.

© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Selebrasi Hari Nur Yulianto di Laga PSIS Semarang vs Arema FC dalam Liga 1 2019. Copyright: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORTSelebrasi Hari Nur Yulianto di Laga PSIS Semarang vs Arema FC dalam Liga 1 2019.

Mungkin persaingan di posisi penyerang sayap Timnas Indonesia yang begitu penuh sesak karena diisi sejumlah nama berbakat seperti Riko Simanjuntak, Saddil Ramdani hingga Andik Vermansah menjadi penyebab Hari Nur Yulianto jadi diabaikan.

Namun jika Bruno Silva dinaturalisasi dan dipanggil Timnas Indonesia, rasanya sudah saatnya Hari Nur Yulianto diajak juga karena hanya ia yang paling mengerti keinginan penyerang Brasil berkepala gundul itu.