Liga Inggris

Dipantau Abramovich, Lampard Beberkan Tekanan Berat Pelatih Masa Kini

Minggu, 5 April 2020 16:07 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Robin Jones/Getty Images
Pelatih klub Liga Inggris, Chelsea, yakni Frank Lampard, mengungkap apa yang dirasakannya menjadi seorang pelatih sepak bola masa kini. Copyright: © Robin Jones/Getty Images
Pelatih klub Liga Inggris, Chelsea, yakni Frank Lampard, mengungkap apa yang dirasakannya menjadi seorang pelatih sepak bola masa kini.

INDOSPORT.COM - Sadar dipantau terus oleh Roman Abramovich, Frank Lampard menyikapi dengan positif. Ia yakin posisinya sekarang sebagai manajer Chelsea akan sama suksesnya seperti kariernya sebagai pemain.

Sepanjang kariernya sebagai pemain bersama The Blues selama 13 tahun, Lampard sudah pernah merasakan tiga gelar Liga Inggris, empat piala FA, dua gelar Community Shield, dan gelar Liga Champions serta Liga Europa.

Ditambah prestasinya yang luar biasa bagi seorang gelandang, ia berhasil mengukir gol sebanyak 211 dan 29 gol bersama Timnas Inggris.

Pada musim debutnya sebagai pelatih Chelsea, Frank Lampard konsisten dapat mempertahankan skuatnya di posisi empat besar Liga Inggris 2019-2020, meskipun saat ini kompetisi ditangguhkan di tengah pandemi virus corona.

Pelatih berumur 41 tahun itu mengatakan, sewaktu ia aktif menjadi pemain sepak bola, ia sudah pernah bekerja sama dengan beberapa pelatih. Ia mengaku banyak mendapat pelajaran berharga dari mereka dan pelajaran itu bisa ia terapkan saat masa kepelatihannya kini.

“Saya sudah bermain selama 13 tahun di klub ini, saya juga merasakan seringnya gonta-ganti pelatih. Setelah bermain di bawah banyak manajer, saya mendapat banyak pengalaman. Mereka semua memberi saya asupan untuk berpikir guna menangani tim dengan cara yang berbeda," ujarnya kepada The Sun.

Tekanan Jadi Pelatih Sepak Bola Masa Kini

Pelatih The Blues ini juga mengaku bahwa tekanan menjadi pelatih pada era modern saat ini lebih berat. Manajemen klub dan pemilik klub dengan mudah mengawasi apa saja apa saja yang sedang dikerjakan dan jauh lebih intens daripada era lalu.

“Saat ini era sudah berbeda, dengan manajer yang selalu diawasi kapan saja. Terutama di era Roman Abramovich ia selalu memiliki harapan yang tinggi yang pastinya pula membawa tekanan tingkat tinggi," ungkapnya.

"Saya juga berpikir, misalkan pelatih Chelsea 25 tahun lalu pasti memiliki kualitas yang berbeda beda dengan yang saya butuhkan sekarang," tambahnya lagi.

Belajar dari Insiden dengan Andre Villas-Boas

Lampard juga tak menampik ia pernah mempunyai masalah dengan Andre Villas-Boas saat masih jadi pemain. Hal itu membuatnya sadar, seperti apa masalah yang dihadapi seorang pelatih saat berinteraksi dengan pemainnya.

“Saya memang memiliki masalah dari waktu ke waktu, seperti mengalami masa sulit sewaktu Villas-Boas menjadi pelatih dan saya pemain. Kami memang memiliki konflik, tetapi sekarang saya melihatnya dari sudut pandang lain dan melihatnya berbeda dari yang saya lakukan sebagai pemain, jelasnya.

Ingin Sukses Bersama Chelsea

Di sisi lain, semua aspek itu telah dipelajari oleh Lampard dan akan ia terapkan ke skuat Chelsea saat ini dengan gaya kepelatihannya sendiri.

“Saya telah mengambil banyak ide dan sisi khas dari manajer tempat saya bermain. Beberapa ada yang saya tidak gunakan, namun selebihnya yang lain saya terapkan dan lakukan pendekatan yang tepat," jelasnya.

Lampard mengaku ingin sukses sebagai manajer di Chelsea. Ia berharap bisa berhasil seperti saat menjadi pemain. Pengakuannya ini tertuang dalam sebuah buku baru berjudul The Boss (Manajer Chelsea dari Ted Drake ke Frank Lampard).

Sebagai informasi, Lampard menggantikan Maurizio Sarri sebagai pelatih Chelsea pada Juli tahun lalu, setelah sukses bersama Derby County. Ia mampu membimbing klub kasta kedua Inggris tersebut hingga final playoff Divisi Championship musim lalu.

Penulis: Andre Febriansyah