In-depth

Mengenal Hennes Weisweiler Academy, Sekolah Pelatih Tergila Milik Sepak Bola Jerman

Minggu, 12 April 2020 17:57 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Indosport/Getty Images
Selain punya pemain-pemain yang berkualitas, segala kejayaan sepak bola Jerman juga hadir berkat adanya sekolah pelatih tergila, Hennes Weisweiler Academy. Copyright: © Indosport/Getty Images
Selain punya pemain-pemain yang berkualitas, segala kejayaan sepak bola Jerman juga hadir berkat adanya sekolah pelatih tergila, Hennes Weisweiler Academy.

INDOSPORT. COM - Sepak bola Jerman sedekade terakhir terus menghadirkan prestasi gemilang di Eropa maupun dunia. Selain punya pemain-pemain yang berkualitas, segala kejayaan sepak bola Jerman juga hadir berkat adanya sekolah pelatih tergila, Hennes Weisweiler Academy.

Masih terngiang betul dalam ingatan, hegemoni Timnas Jerman dalam ajang Piala Dunia 2014. Timnas Jerman sukses keluar sebagai jawara, usai mengalahkan Argentina 1-0 di partai puncak.

Padahal kala itu, Argentina diperkuat oleh pemain terbaik dunia, Lionel Messi. Namun seorang Messi saja, tak sanggup untuk meruntuhkan kekuatan berlapis Der Panzer.

Mundur lagi ke musim 2012/13, Jerman menguasai Eropa lewat keberhasilan Bayern Munchen menjuarai Liga Champions. Bahkan, Munchen sukses mengawinkan trofi Liga Champions dengan dua gelar lainnya, Bundesliga Jerman serta DFB-Pokal.

Dua contoh dari kisah Jerman juara Piala Dunia 2014, dan Munchen merajai Liga Champions 2012/13, menjadi bukti nyata betapa hebatnya Hennes Weisweiler Academy. Sekolah pelatih tergila milik sepak bola Jerman ini, merupakan tempat di mana pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, dan juru taktik Munchen, Jupp Heynckes, berguru ilmu kepelatihan.

Penulis memberikan label tergila kepada Hennes Weisweiler Academy, karena reputasinya yang kerap melahirkan pelatih-pelatih hebat. Mencari contoh di luar nama Low serta Heynckes, masih ada beberapa nama pelatih top lagi yang turut lahir dari Hennes Weisweiler Academy.

Ada Jurgen Klopp, yang kini sedang berjaya bersama klub Liga Inggris, Liverpool. Klopp musim lalu menjuarai Liga Champions, dan pada 2019/20, berpeluang besar memutus puasa gelar Liga Inggris Liverpool yang sudah berlangsung selama 30 tahun.

© Andrew Powell/Liverpool FC via Getty Images
Jurgen Klopp saat keluar dari lorong Anfield Stadium di laga Liga Champions antara Liverpool vs Atletico Madrid Copyright: Andrew Powell/Liverpool FC via Getty ImagesJurgen Klopp, pelatih Liverpool.

Berlanjut ke Thomas Tuchel yang sekarang menduduki kursi kepelatihan Paris Saint-Germain (PSG). Kejutan RB Leipzig musim 2019/20 yang mampu lolos ke perempat final Liga Champions, tak lepas dari peran pelatih jebolan Hennes Weisweiler Academy, Julian Nagelsmann.

© Getty Images
Julian Nagelsmann pelatih sepakbola klub Jerman, TSG 1899 Hoffenheim. Copyright: Getty ImagesJulian Nagelsmann, pelatih yang mampu membuat RB Leipzig jadi tim kuda hitam di Bundesliga

Kualitas Hennes Weisweiler Academy

Sepak bola Jerman memang terkenal akan rencana visionernya yang tertata rapi. Keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2014 saja, berkat perombakan sistem yang dibangun Asosiasi Sepak Bola Jerman, DFB, sejak tahun 2000.

Begitu pula dengan Hennes Weisweiler Academy, sekolah pelatih ini sudah berdiri pada 1947, atau 16 tahun sebelum Jerman membentuk kompetisi profesionalnya, Bundesliga. Artinya, Jerman telah bisa meramal, bahwa perkembangan sepak bola nantinya bergantung pula kepada tingkat kejeniusan seorang pelatih.

Secara gambaran kasar, kualitas Hennes Weisweiler Academy bisa dilihat dari hak istimewanya di mata Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA. Sejak 2008, lulusan Hennes Weisweiler Academy pasti akan dianggap setara dengan lisensi UEFA Pro, atau lisensi kepelatihan tertinggi sepak bola Eropa.

Kalau berbicara program pendidikan, hal yang ditawarkan Hennes Weisweiler Academy juga terbilang luar biasa. Segala elemen tentang kepelatihan sepak bola diajarkan semuanya, membimbing pemain muda, mengembangkan taktik, menjaga psikologis tim, membedah statistik, membaca permainan lawan, dan banyak lagi.

Lebih mencengangkan, pengajaran Hennes Weisweiler Academy, baik dalam teori maupun praktek, total menghabiskan waktu sekitar 815 jam. Berbeda jauh dengan standar minimal UEFA yang hanya 240 jam masa pendidikan.

Sepak bola Inggris saja, akan memberikan lisensi UEFA Pro kepada pesertanya yang merampungkan 256 jam. Sementara sepak bola Jerman melalui Hennes Weisweiler Academy, hitungan 815 jam masih akan bertambah lagi dengan masa magang di klub kasta tertinggi Bundesliga selama delapan pekan.

Maka dari itu, penulis sama sekali tak ragu untuk melabeli Hennes Weisweiler Academy sebagai sekolah pelatih tergila milik sepak bola Jerman. Toh, untuk bisa lulus, membutuhkan proses yang begitu panjang.

Sejatinya, semua orang dari seluruh dunia yang bercita-cita untuk menjadi pelatih sepak bola, bisa memiliki kesempatan menimba ilmu di Hennes Weisweiler Academy. DFB dan pengurus Hennes Weisweiler Academy, tak membatasi pengajarannya khusus untuk warga Jerman saja.

Namun, ada beberapa syarat tertentu agar bisa masuk ke Hennes Weisweiler Academy, yang pasti tidaklah mudah. Pertama, orang yang melamar haruslah memiliki usia minimal 24 tahun, memegang lisensi UEFA A, kemampuan berbicara bahasa Inggris yang baik, mantan pemain di kasta tertinggi, atau memiliki keterlibatan dalam organisasi sepak bola level nasional.

Berikutnya, setiap tahun berbagai lamaran yang masuk, akan disaring Hennes Weisweiler Academy menjadi 80 besar. Baru kemudian ada seleksi ketat lagi selama tiga hari, dan akhirnya total yang benar-benar diterima cuma 24 orang saja.


Dampak ke Sepak Bola Jerman

Hennes Weisweiler Academy merupakan sekolah pelatih yang dimiliki sepak bola Jerman. Tentunya, lulusan Hennes Weisweiler Academy juga akan memberikan dampak nyata kepada perkembangan sepak bola Jerman secara langsung.

Kehadiran Hennes Weisweiler Academy, memungkinkan sepak bola Jerman untuk melahirkan pelatih-pelatih muda hebat. Lihat saja Julian Nagelsmann, kiprahnya bersama RB Leipzig musim ini, dilalui saat usianya masih menginjak 32 tahun.

Sepak bola Jerman mungkin percaya, bahwa pemikiran pelatih-pelatih muda, bakal memberikan unsur baru nan mengejutkan ke dalam pengembangan taktik. Toh, klub-klub kasta tertinggi Bundesliga Jerman juga tak takut bila harus mempercayakan jabatan pelatih kepala mereka kepada jebolan Hennes Weisweiler Academy yang masih minim pengalaman.

Contohnya musim 2016/17, 12 tim dari total 18 peserta Bundesliga, ditangani oleh para juru taktik yang belum pernah mentas di kasta tertinggi Jerman. Secara keuangan, pelatih jebolan Hennes Weisweiler Academy yang masih minim pengalaman, tentu tidak memakan porsi gaji besar, dan berpotensi memberikan prestasi gemilang, yang otomatis begitu menguntungkan pihak klub.

Terlebih, agar dapat mewujudkan mimpi menjadi pelatih sepak bola di Jerman, baik kompetisi Bundesliga level tertinggi hingga kasta bawah, pelatih tim akademi muda, atau staf pelatih, haruslah memegang lisensi UEFA Pro, yang mana bisa didapatkan melalui Hennes Weisweiler Academy. Fakta ini jelas meningkatkan kualitas sepak bola Jerman, karena pelatih-pelatih yang bekerja, kesemuanya memegang lisensi tertinggi Eropa.

Jadi, bagi kalian yang bercita-cita ingin menjadi pelatih sepak bola, rasanya layak bila mulai mengejar mimpi hingga ke Jerman sana. Hennes Weisweiler Academy memiliki program pendidikan kepelatihan tergila, yang mungkin bisa membuat kalian meraih reputasi sebagai pelatih hebat di dunia.