Bola Internasional

Meresapi Makna Hari Paskah, Berikut Pesepak Bola yang Mampu Bangkit Usai Terpuruk

Minggu, 12 April 2020 18:52 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Meresapi makna perayaan hari Paskah yang jatuh pada Minggu (12/4/20), berikut para pesepak bola dunia yang berhasil bangkit usai terpuruk.

Paskah dalam agama Kristen sangatlah penting, bersama hari Natal, Paskah menjadi perayaan terbesar bagi umat kristiani. Paskah sendiri merupakan perayaan umat Kristiani dalam kebangkitan Isa Al Masih, sekaligus memperingati peristiwa paling sakral dalam hidup Isa Al Masih, seperti yang tercatat dalam Injil di Perjanjian Baru.

Meresapi makna hari kebangkitan yang dirasakan Isa Almasih, beberapa pesepak bola dunia berikut ini juga pernah merasakan khidmatnya bangkit dari masa terpuruk menjadi bintang lapangan hijau saat ini.

Salah satu kisah kebangkitan paling fenomenal dan diingat tentu cerita legenda Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele yang mampu menjadi andalan tim Samba, meski dulu dirinya hanya seorang pelayan toko teh.

Bahkan karena nyaris tak punya apa-apa, semasa kecil Pele mengembangkan bakat dasar sepak bolanya dengan bola yang terbuat dari gulungan kain. Hampir setiap hari, ia memainkan bola buatannya itu di sekitar jalan-jalan Brasil.

Namun dengan ketekunan serta kegigihannya berlatih (walau menggunakan alat seadanya), Pele berhasil masuk tim akademi Santos setelah lulus masa trial pada usia 15 tahun.

Meski telah mendapat klub, Pele yang memiliki tubuh kurus selalu dipandang sebelah mata, bahkan dirinya lebih sering menjadi pelayan bagi para pemain senior dengan membawakan mereka kopi, rokok, dan soda.

Kesabaran Pele akhirnya terbayar lunas, pada 7 September 1956 dirinya mendapat kesempatan tampil dalam tim utama Santos saat berhadapan dengan Corinthians, dan di laga tersebut ia juga mampu mencetak satu gol.

Tampil pertama kali bersama tim utama Santos tahun 1956, menjadi momen kebangkitan dalam hidup Pele lantaran setelahnya ia selalu menjadi pilihan utama, dan puncaknya ia membawa Santis enam kali menjuarai Liga Brasil.

Selain di level klub, Pele juga mampu berkontribusi besar terhadap Timnas Brasil dengan membawa tim Samba tiga kali juara Piala Dunia pada tahun 1958, 1962, dan 1970.

Tidak cuma Pele, masih ada beberapa pesepak bola top dunia lain yang juga memiliki cerita sama yakni bangkit dari keterpurukan, dan layak menjadi inspirasi untuk meresapi makna hari Paskah. Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT coba merangkum serta menulisnya.

Neymar
Nama pertama dalam Neymar, mega bintang asal Brasil tersebut juga memiliki cerita serupa dengan Pele yakni masa kecil yang serba pas-pasan.

Kemiripan Pele dan Neymar yakni mengenal sepak bola dari jalanan, di mana Neymar selalu bermain bola di tanah lapang berdebu yang ada di kota kelahirannya, Mogi das Cruzes, Brasil. 

Dengan keterbatasan dana, Neymar kecil harus hidup di rumah sang kakek bersama saudara perempuan dan kedua orangtuanya serta mengenyam pendidikan di sekolah umum.

Momen kebangkitan Neymar terjadi ketika pelatih Neymar saat di Portuguesa Santista, memiliki kenalan kepala sekolah sebuah private school. Ia meminta agar Neymar mendapat sponsor untuk mengikuti program sepak bola di privat school miliknya, lantaran takut bakat Neymar bakal terbuang sia-sia jika hanya bermain di sekolah umum.

Sejak saat itulah karier Neymar terus menanjak, bahkan saat berumur 15 tahun mantan pemain Barcelona ini telah memiliki gaji 10.000 Real Brasil atau lebih dari Rp 45 juta. Kini Neymar pun masuk dalam salah satu pesepak bola termahal dunia, yang sejajar dengan Ronaldo serta Lionel Messi.

Luka Modric
Berikutnya ada Luka Modric, gelandang asal Kroasia ini memiliki masa lalu kelam lantaran dirinya harus menghabiskan masa kecil di tengah zona perang. 

Saat Modric berusia lima tahun, terjadi Perang Kemerdekaan Kroasia di negaranya, bahkan selang beberapa bulan sang kakek terbunuh secara tragis sebagai bagian dari konflik. 

Modric kecil lantas menghabiskan waktu dengan tinggal di sebuah kamp pengungsi, namun justru di tempat itulah Modric menemukan momen kebangkitan dan mengetahui jika dirinya memiliki bakat sepak bola.

Akhirnya selepas perang usai, Modric bangkit dan memutuskan untuk menjadi pesepak bola profesional, keputusan yang tepat lantaran saat ini ia menjadi salah satu aktor lapangan hijau paling terkenal di dunia.

Cristiano Ronaldo
Terakhir ada Cristiano Ronaldo, mega bintang asal Portugal tersebut saat ini dikenal sebagai superstar lapangan hijau yang bergelimang harta, namun siapa sangka jika CR7 memiliki kisah masa lalu yang cukup kelam.

Sebelum menjadi pesepak bola, Cristiano Ronaldo merupakan pria yang terlahir dari keluarga miskin, di mana sang Ayah, Jose Dinis Aveiro hanyalah pengurus kebun di salah satu instansi pemerintah Portugal. 

Sedangkan ibunya, Dolores sempat berpikiran untuk menggugurkan Ronaldo saat masih berada dalam kandungan karena keterbatasan ekonomi keluarganya saat itu. Beruntung niat tersebut batal ia lakukan.

Dengan kerja keras dan mimpi tinggi, Ronaldo mendapat titik balik saat diterima masuk dalam akademi Sporting Lisbon (salah satu klub besar Portugal), puncaknya ia mendapat momen kebangkitan saat menghadapi Manchester United.

Dalam laga tersebut, pelatih Manchester United, Alex Ferguson mengaku takjub dengan kemampuan olah bola Ronaldo dan akhirnya merekrut sang pemain ke Old Trafford. Bersama The Red Devils bakat Ronaldo semakin terasah, hingga akhirnya memperkuat sejumlah klub besar Eropa seperti Real Madrid hingga Juventus.