Liga Indonesia

Mengenang Skuat Juara Persebaya 2004, Tim Impian

Senin, 13 April 2020 12:36 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© shutterstock.com/wikipidea.com
Persebaya Surabaya tampil bagus pada kompetisi Liga Indonesia musim 2004, memiliki komposisi pemain dan tim pelatih yang pas. Copyright: © shutterstock.com/wikipidea.com
Persebaya Surabaya tampil bagus pada kompetisi Liga Indonesia musim 2004, memiliki komposisi pemain dan tim pelatih yang pas.

INDOSPORT.COM - Persebaya Surabaya tampil bagus pada kompetisi Liga Indonesia musim 2004 silam. Pada musim ini pula Bajul Ijo boleh dikatakan memiliki komposisi pemain dan tim pelatih yang pas.

Bisa dibilang juga pada musim 2004 silam, Persebaya merupakan tim impian bisa dilihat mulai pelatih yang diisi mantan pemain Persebaya, Jacksen F Tiago.

Pelatih asal Brasil itu juga pernah menghantarkan Persebaya juara musim 1996/1997. Sedangkan dari pemain, Persebaya diisi pemain-pemain berkualitas.

Sebut saja Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, Nova Arianto, Mursyid Effendi, Danilo Fernando, Cristian Carrasco dan Kurniawan Dwi Yulianto. Deretan pemain-pemain ini punya kualitas pemain yang mereka miliki hampir merata.

Mantan pemain Persebaya, Kurniawan Dwi Yulianto pun mengamininya.

"Memang pada musim 2004 itu kekuatan Persebaya merata di segala lini. Itu merupakan poin tersendiri bagi kami," kata pelatih Sabah FA itu saat dihubungi INDOSPORT.

Saking meratanya kekuatan Persebaya saat itu, peta kekuatan antara pemain inti dan cadangan hampir tidak ada jarak.

"Gap antar pemain dan kualitasnya hampir sama semua," sambungnya.

Tak heran dengan skuat jempolan, sejumlah pemain Persebaya edisi 2004 berhasil menembus Timnas Indonesia, sebut saja seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, dan Uston Nawawi.

Deretan pemain dan pelatih ini didukung pula oleh manajemen dan Bonek suporter Persebaya dengan baik.

"Memang pada saat itu kami sudah saling kenal, tapi bisa menempatkan diri," lanjut Kurniawan.

"Persahabatan kami tentu kami sesuaikan saat menjelang pertandingan. Jacksen sebagai pelatih, pemain dan manajemen juga. Suporter juga sangat mendukung kami saat itu sebagai pemain ke 12," tutupnya.

Tak heran, ekosistem yang baik itu membawa Persebaya juara pada musim 2004.