Liga Indonesia

Punya 4 Pemain dan 3 Pelatih Asing, Manajemen PSIS Semarang Beri Imbauan Khusus

Kamis, 16 April 2020 15:10 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Tribun Jateng/dok
Manajemen PSIS Semarang memberi imbauan kepada pemain dan tim pelatih yang berasal dari luar negeri untuk tidak pulang ke negaranya.

Foto: General Manager PSIS Semarang Wahyu Liluk Winarto. Copyright: © Tribun Jateng/dok
Manajemen PSIS Semarang memberi imbauan kepada pemain dan tim pelatih yang berasal dari luar negeri untuk tidak pulang ke negaranya. Foto: General Manager PSIS Semarang Wahyu Liluk Winarto.

INDOSPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang meminta kepada pemain dan tim pelatih yang berasal dari luar negeri untuk tidak pulang ke negaranya akibat adanya pandemi Covid-19.

Wahyu Winarto selaku General Manager klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini menerangkan adanya Covid-19 membuat para pemain kesusahan apabila memaksakan diri harus pulang ke negaranya.

“Kami memberi himbauan karena begini, jika pemain atau pelatih memaksakan pulang ke negaranya, mereka sendiri yang repot karena sesampainya di sana mereka harus dikarantina kalau melihat situasi terkini,” tutur pria yang akrab disapa Liluk ini, Kamis (16/04/20).

Liluk juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada pemain atau pelatih yang izin ke pihaknya untuk pulang ke negaranya kecuali Flavio Beck Jr. yang memang telah pulang ke Kroasia usai PSIS menghadapi Arema FC pada pertengahan Maret silam.

“Belum ada, sejauh ini belum ada yang izin, kami berharapnya jangan ada yang izin untuk memaksakan pulang,” ungkap Liluk.

Saat ini tiga pemain asing yakni Jonathan Cantillana (Palestina), Wallace Costa (Brasil), dan Bruno Silva (Brasil) masih berada di Kota Semarang. Ketiganya masih tinggal di apartemen atau rumah yang mereka tempati selama berada di Kota Lumpia.

Tak hanya ketiga pemain ini, tim pelatih seperti pelatih kepala Dragan Djukanovic (Serbia), asisten pelatih Zarko Curcic (Serbia), dan pelatih fisik Emilio (Brasil) juga masih berada di Semarang.

Dragan dan Zarko memang sengaja tidak pulang karena mereka bercerita bahwa bandara di negaranya tengah ditutup pemerintah setempat akibat Covid-19.