Bola Internasional

Kisah Aime Jacquet, Pelatih yang Membawa Prancis Menjadi Kampiun Piala Dunia 1998

Jumat, 17 April 2020 18:28 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Getty Images
Aime Jacquet adalah salah satu sosok yang dianggap separuh santo bagi masyarakat Prancis, pasalnya di tangannya Prancis berhasil dia jadikan juara Piala Dunia. Copyright: © Getty Images
Aime Jacquet adalah salah satu sosok yang dianggap separuh santo bagi masyarakat Prancis, pasalnya di tangannya Prancis berhasil dia jadikan juara Piala Dunia.

INDOSPORT.COM - Aime Jacquet adalah salah satu sosok yang dianggap separuh santo bagi masyarakat Prancis. Pasalnya di tangannya, tim Ayam Jantan berhasil dia bawa menjadi kampiun Piala Dunia 1998. Trofi Piala Dunia pertama yang mendarat di negara yang terkenal akan kualitas anggurnya tersebut.

Trofi Piala Dunia itu tak datang dengan mudah. Meskipun pada era 90-an Prancis memiliki sederet bintang seperti Eric Cantona dan David Ginola, namun mereka belum bisa membawa trofi Piala Dunia bagi Les Blues.

Saat itu, permasalahan yang menimpa Timnas Prancis adalah tingkat kedisplinan yang rendah di dalam skuat mereka. Nama-nama bintang itu ternyata adalah sumber masalah bagi seretnya prestasi Prancis di era tersebut.

Namun, semua itu berubah tatkala Jacquet memegang kendali sebagai nahkoda Timnas Prancis. Alih-alih tetap memakai Cantona dan Ginola, Jacquet mencoret nama dua bintang tersebut karena dianggap tidak disiplin dan lebih memilih memanggil barisan muka baru yang saat itu belum cukup terkenal.

Lilian Thuram, Youri Djorkaeff, dan Zinedine Zidane adalah contoh pemain yang mendapatkan kesempatan untuk tampil di gelaran sebesar Piala Dunia.

Dalam salah satu wawancara yang dilakukan oleh France Football, Jacquet mengakui jika dirinya butuh waktu selama dua tahun untuk bisa menjinakkan Timnas Prancis. Menurutnya, saat itu tim diisi oleh mereka yang tidak berdedikasi dan memiliki tingkat disiplin rendah.

“Saya harus melakukan pendekatan selama 2 tahun sebelum mereka semua mengikuti aturan yang saya buat. Saya melakukan pendekatan personal dari satu pemain ke pemain lainnya. Dan itu berhasil,” ujar Jacquet.

Dirinya menambahkan selain komunikasi intim yang dilakukan secara intensif, Jacquet juga mengakui jika dia memantau dengan ketat para pemain yang ada di Timnas Prancis asuhannya.

Hasil dari manajemen ala Jacquet tersebut membuahkan satu trofi untuk Prancis. Dan tampaknya, metode manajemen ala Jacquet ini kembali ditiru oleh Didier Deschamps, salah satu pemainnya dulu.

Dan bisa ditebak, manajemen disiplin yang ditiru oleh Deschamps ini mengantarkan trofi Piala Dunia 2018 kembali ke pangkuan Les Blues.