Bola Internasional

Tragedi Disgrace of Gijon, Skandal Jerman Barat yang Menistakan Aljazair di Piala Dunia 1982

Kamis, 16 April 2020 06:19 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© The Guardian
Disgrace of Gijon, Skandal Jerman Barat yang Menistakan Aljazair di Piala Dunia 1982 Copyright: © The Guardian
Disgrace of Gijon, Skandal Jerman Barat yang Menistakan Aljazair di Piala Dunia 1982

INDOSPORT. COM - Disgrace of Gijon terkenal sebagai sebuah tragedi kelam sepak bola. Skandal ini melibatkan Jerman Barat yang bertujuan menistakan Aljazair di Piala Dunia 1982.

Kisahnya terjadi dalam laga terakhir fase Grup 2 Piala Dunia 1982 antara Jerman Barat vs Austria. Pertandingan itu dihelat di Stadion El Molinon, Gijon, 25 Juni 1982.

Pertandingan berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan Jerman Barat. Gol tunggal Jerman Barat dicetak Horst Hrubesch ke gawang Austria pada menit ke-10.

Lalu, di mana letak skandal Disgrace of Gijon yang terjadi ? Apa kaitannya pertandingan Jerman Barat vs Austria dengan menistakan Aljazair?

Mari membedahnya dari awal mula Grup 2 Piala Dunia 1982. Grup 2 diisi oleh persaingan empat negara, Jerman Barat, Austria, serta Chile, untuk memperebutkan dua tiket lolos ke babak selanjutnya.

Saat kesemua tim sudah memainkan dua laga, Austria memimpin puncak klasemen berkat koleksi empat poin hasil dua kemenangan beruntun. Kala itu, sistem sepak bola masih menggunakan format lama, tim yang menang mendapatkan dua poin.

Sementara, Jerman Barat menduduki peringkat dua dengan koleksi dua poin, hasil sekali kalah dan sekali menang. Torehan Jerman Barat secara poin sama persis seperti Aljazair yang menempati posisi tiga, tapi Der Panzer memiliki selisih gol lebih baik.

Chile tak masuk hitungan persaingan sama sekali. Dua laga beruntun menelan kekalahan, artinya sudah mustahil lolos ke babak selanjutnya.

Masuk ke laga terakhir, Aljazair main lebih dulu kontra Chile pada 24 Juni 1982. Aljazair menang 3-2 atas Chile, naik ke peringkat dua lewat koleksi empat poin, dan berpeluang besar lolos.

Laga terakhir lainnya, Jerman Barat vs Austria, baru dimainkan keesokan harinya. Jerman Barat mengerti betul harus menang agar bisa lolos, namun Austria bukanlah lawan mudah.

Jerman Barat langsung menggempur pertahanan Austria sejak menit awal. Buah serangan Jerman Barat langsung membuahkan hasil saat laga baru berusia 10 menit.

Menerima umpan silang rekannya, pemain Jerman Barat, Horst Hrubesch mampu melakukan penyelesaian akhir menawan. Gol cepat Hrubesch mengubah papan skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Jerman Barat.

Namun yang terjadi selanjutnya, kedua tim seperti tak niat bermain. Permainan kedua tim mayoritas terjadi dengan skema seperti ini: bola perlahan dialirkan dari belakang, begitu sampai tengah dan ada pemain lawan yang coba merebut, bola dikembalikan lagi ke penjaga gawang.

Kalau pun sampai melepaskan tembakan ke arah gawang lawan, pemain yang melakukannya tampak sengaja menurunkan standar kualitas akurasinya. Tekel-tekel sangat jarang terjadi, permainan sungguh membosankan.

Komentator pertandingan dari televisi Jerman Barat ARD, Eberhard Stanjek, di tengah-tengah pertandingan menolak melanjutkan tugasnya. Serupa dengan komentator Austria, Robert Seeger, yang sampai meminta publik agar lebih baik mematikan televisi, ketimbang harus menyaksikan laga yang menjijikan.

Penonton yang datang ke stadion, baik pendukung Jerman Barat ataupun Austria, sama-sama memprotes keras. Teriakan bernada kritikan pedas, terdengar seantero stadion.

Ada pula pendukung yang melambaikan uang ke hadapan para pemain. Bahkan seorang suporter Jerman Barat juga sampai membakar bendera negaranya sebagai bentuk protes.

Bagaimana pun kritikan yang mengalir sepanjang laga, pertandingan tetap berlangsung dengan cara yang sama, sampai berakhir 1-0 untuk kemenangan Jerman Barat. Berkat kemenangan tipis atas Austria, Jerman Barat menggeser posisi dua milik Aljazair.

Jerman Barat berhak lolos ke fase selanjutnya menemani Austria. Bukan cuma itu, Jerman Barat seakan berhasil menistakan Aljazair dari Piala Dunia 1982.

Asosiasi Sepak Bola Aljazair jelas langsung melancarkan protes keras kepada FIFA. Akan tetapi FIFA tak bergeming sedikit pun, dan menganggap pertandingan Jerman Barat vs Austria tidak ada yang melanggar peraturan.

Setelah lolos dengan cara yang mencurigakan, Jerman Barat mampu melaju hingga laga final. Siapapun tahu kalah di final rasanya sangat menyakitkan, dan ibarat hukum karma, dalam laga puncak Jerman Barat harus mendapati tersungkur 1-3 dari Italia.