In-depth

Dari Puja-puji Sampai Bongkar soal Ancaman, Pasang Surut Hubungan Ratu Tisha dan Fakhri Husaini

Jumat, 17 April 2020 16:01 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selain turut mengakui prestasi gemilang Ratu Tisha, Fakhri Husaini ternyata pernah dibuat kecewa dan bingung atas kebijakan sekjen PSSI tersebut. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selain turut mengakui prestasi gemilang Ratu Tisha, Fakhri Husaini ternyata pernah dibuat kecewa dan bingung atas kebijakan sekjen PSSI tersebut.

INDOSPORT.COM - Selain turut mengakui prestasi gemilang Ratu Tisha, Fakhri Husaini ternyata pernah dibuat kecewa dan bingung atas kebijakan sekjen PSSI tersebut. 

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, memutuskan mundur dari jabatannya setelah tiga tahun mengabdi di federasi. Hal itu diumumkan lewat sebuah surat terbuka melalui media sosialnya.

Mundurnya Ratu Tisha pun disayangkan banyak pihak. Sebab, dirinya telah menorehkan berbagai pencapaian penting di sepak bola Indonesia. 

Beragam prestasi berhasil ditorehkan Ratu Tisha semasa menjabat sebagai sekjen PSSI seperti kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, sampai penyelenggaraan Elite Pro Academy U-18 dan Liga 1 Putri. 

Walau beprestasi, namun Ratu Tisha tidak lepas dari kritikan. Berbagai kritikan baik dari kalangan pegiat sepak bola, mantan pejabat PSSI, sampai suporter pernah menghampirinya. 

Salah satu yang paling menarik adalah hubungan Ratu Tisha dengan mantan pelatih Timnas U-16 dan U-19, Fakhri Husaini. Hubungan keduanya diketahui sempat mengalami pasang surut.

Selain sempat melontarkan puja-puji atas prestasi Tisha, Fakhri diketahui juga pernah merasakan kekecewaan atas kebijakan wanita 35 tahun itu. 

Pada Oktober 2019 lalu, Fakhri Husaini secara terbuka memberikan pujiannya kepada Tisha atas keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21 2021. 

Fakhri menyebut Ratu Tisha memiliki jasa besar dalam keberhasilan bidding Indonesia di FIFA. "Keberhasilan Indonesia untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 itu tidak terlepas dari kemampuan sekjen ya," kata Fakhri Husaini kepada media. 

Tisha memang kala itu melakukan presentasi dalam general meeting FIFA di Shanghai, China. Selain itu, ia membantu PSSI menyelesaikan 205 dokumen sebagai syarat pengajuan bidding ke FIFA.

Fakhri yang Dibuat Bingung dan Kecewa

Namun begitu, Fakhri Husaini ternyata pernah merasa kecewa dengan keputusan Ratu Tisha. Hal ini dilatari oleh keputusan Tisha mengubah peran Fakhri menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Dalam wawancara di media, Fakhri mengungkapkan kebingungannya atas hal ini karena ia menganggap dirinya bukanlah pelatih gagal selama membesut Timnas Indonesia U-16 maupun U-19. 

Kekecewaan Fakhri ini seakan melanjutkan cerita sebelumnya kala ia terlibat friksi dengan PSSI sebagai buntut larangan tampil di Mata Najwa. Ratu Tisha pernah melarang anggota PSSI, termasuk Fakhri Husaini, untuk tampil di acara yang membahas soal sepak bola Indonesia tersebut. 

Namun, Fakhri tak memedulikannya dan tetap hadir. Dalam acara yang bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 1" itu, Fakhri Husaini datang untuk memberikan tanggapan soal dugaan pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia.

Setelah setahun lebih peristiwa itu berlalu, baru-baru ini Fakhri Husaini mengungkapkan sejumlah fakta baru mengenai insiden pelarangan tersebut. 

Bongkar Hal Mengejutkan soal Ratu Tisha 

Fakhri mengungkit kembali larangan Tisha saat ia hendak menghadiri acara Mata Najwa sebagai narasumber beberapa waktu silam. Fakhri mengungkapkan ada tiga orang yang melarang keras dirinya hadir dan salah satunya adalah Sekjen PSSI.

Bahkan, ia menyebut dalam larangan itu terselip sedikit ancaman terhadap kariernya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16

"Dia melarang saya hadir ke acara Mata Najwa. Bahkan ada sedikit ancaman terkait karier saya sebagai pelatih Timnas Indonesia," ungkap Fakhri.

"Mendengar kabar itu justru menambah niat saya untuk hadir," kata Fakhri.

Fakhri pun menyadari bahwa kenekatannya tampil di acara Mata Najwa memberikan konsekuensi terhadap nasib kariernya di tim nasional. Fakhri merasa menjadi orang yang paling lama mendapat kejelasan perihal kelanjutan karier melatih di Timnas Indonesia U-19. 

"Kalau kalian ingat saat penunjukkan pelatih Timnas dulu, dari kelompok umur, penunjukkan saya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 paling lama," ujar Fakhri mengenang.

Fakhri Husaini mengaku sempat berpikiran lengsernya ia dari kursi kepelatihan Timnas U-19 adalah konsekuensi dari dirinya yang melarang imbauan dari Ratu Tisha. 

"Saya sempat berpikir saat itu ini ada kaitannya dengan kehadiran saya di Mata Najwa. Tapi keyakinan saya adalah menjadi pelatih atau tidak adalah keputusan Allah SWT," kata Fakhri. 

Ratu Tisha sendiri resmi mengundurkan diri sebagai sekjen PSSI pada Senin (13/04/20) lalu. Tisha mengumumkan pengunduran dirinya lewat surat terbuka di Instagram.

Fakhri Husaini sendiri menolak tawaran untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia di bawah komando Shin Tae-yong. Dirinya diketahui belum memiliki klub atau pun tim untuk dilatih saat ini.