Bola Internasional

Dilema Tiga Pemain Keturunan, Antara Bela Timnas Indonesia atau Negara Eropa

Sabtu, 18 April 2020 03:58 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© Garfis: Yanto/INDOSPORT
Beberapa pemain keturunan diketahui ada yang masih bimbang menentukan karier internasionalnya, antara memilih bela Timnas Indonesia atau negara Eropa. Copyright: © Garfis: Yanto/INDOSPORT
Beberapa pemain keturunan diketahui ada yang masih bimbang menentukan karier internasionalnya, antara memilih bela Timnas Indonesia atau negara Eropa.

INDOSPORT.COM - Beberapa pemain keturunan diketahui ada yang masih bimbang menentukan karier internasionalnya, antara memilih bela Timnas Indonesia atau negara Eropa.

Berbicara mengenai sepak bola Indonesia, memang tak lepas dari kehadiran pemain keturunan. Buktinya saja, kini banyak aktor lapangan hijau berdarah Indonesia yang mentas di Eropa.

Bintang Cagliari yang juga pernah membela AS Roma serta Inter Milan, Radja Nainggolan, jadi salah satu contoh paling nyata. Memiliki darah Batak, Radja Nainggolan berhasil meraih kejayaan dan begitu terkenal seantero Benua Biru.

Belum puas, masih ada lagi penjaga gawang Sampdoria, Emil Audero Mulyadi. Pernah membela Juventus, Emil kini sedang berusaha meningkatkan kariernya sebagai penjaga gawang top Eropa.

Sayangnya, kedua contoh tadi hanya sebatas berstatus pemain keturunan saja. Mereka tak mengambil langkah lebih jauh dengan membela Timnas Indonesia di level internasional.

Radja Nainggolan memilih mengabdi kepada Belgia dengan catatan 30 penampilan. Sementara Emil, tahun lalu baru tampil membela Italia dalam ajang EURO U-21.

Radja Nainggolan dan Emil memang sudah memutuskan pilihan tak membela Timnas Indonesia. Namun ada beberapa pemain keturunan lainnya yang sampai sekarang masih bingung soal karier internasionalnya.

Mereka mengaku menyimpan kecintaan terhadap Timnas Indonesia. Meski begitu, mereka juga menyadari bahwa membela negara Eropa akan jauh lebih menguntungkan, karena kualitasnya jauh lebih hebat ketimbang Timnas Indonesia.

Lalu, siapa saja para pemain keturunan yang masih bimbang tersebut? INDOSPORT bakal coba merangkum nama-namanya ke dalam ulasan singkat berikut ini.

Ivar Jenner

© Dokumen pribadi Ivar Jenner
Ivar Jenner berlaga di Liga Belanda U-15. Copyright: Dokumen pribadi Ivar JennerIvar Jenner berlaga di Liga Belanda

Karier Ivar Jenner sebagai pemain keturunan, terbilang memukau di pentas sepak bola Belanda. Kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar, sampai dipercaya untuk memegang ban kapten tim junior FC Utrecht.

Namun, di balik karier cemerlangnya, ada sebuah dilema yang masih menghantui Ivar Jenner. Pemain berusia 15 tahun itu bingung antara memilih membela Belanda atau Timnas Indonesia untuk karier internasionalnya.

Ivar Jenner yang merupakan pemain blasteran Belanda, mendapat darah Indonesia dari garis keturunan ayahnya. Secara gamblang, Ivar Jenner mengaku ingin sekali membela Timnas Indonesia, tapi dirinya turut menyadari, bahwa kualitas sepak bola Belanda juga begitu hebat.

"Saya mungkin akan menerimanya jika ada panggilan dari Timnas Indonesia. Tapi masih belum yakin, karena skuat Belanda juga merupakan tim yang sangat bagus," ujar Ivar Jenner kepada INDOSPORT.

"Saya belum bisa memutuskannya sekarang, pada masa yang akan datang pasti saya akan mengambil sikap," tambah Ivar Jenner.


Tristan Gooijer

© ajax.nl
Pemain Ajax U-17 Tristan Gooijer saat menggiring bola. Copyright: ajax.nlPemain Ajax U-17 Tristan Gooijer saat menggiring bola.

Tristan Gooijer merupakan pemuda kelahiran Belanda yang kini sedang merumput bersama Ajax Amsterdam. Masih berusia 15 tahun, Tristan Gooijer dipercaya untuk bermain di tim muda Ajax.

Berdasarkan data dari situs Transfermarkt, Tristan Gooijer dituliskan memiliki darah keturunan Indonesia. Status kewarganegaraan Tristan Gooijer dijelaskan oleh Transfermarkt ke dalam dua logo bendera, yakni Belanda serta Indonesia.

Tristan Gooijer ternyata membenarkan data yang ada pada situs Transfermarkt. Sang pemain menjelaskan bahwa memang ada darah keturunan Maluku yang mengalir di dalam tubuhnya.

"Saya memiliki darah keturunan Maluku yang didapat dari ibu saya," ungkap Tristan Gooijer kepada INDOSPORT.

Memiliki darah keturunan Maluku, jelas membuat Tristan Gooijer berpeluang memperkuat Timnas Indonesia. Tristan Gooijer tentu bisa dinaturalisasi dan membela Skuat Garuda untuk berlaga di kancah Internasional.

Menanggapi peluang yang ada, Tristan Gooijer kini masih belum bisa memberi keputusan secara pasti. Namun, Tristan Gooijer mengaku dirinya mungkin saja bersedia membela Timnas Indonesia, jika di masa depan nanti mendapat panggilan PSSI.

"Untuk saat ini saya belum tahu, mungkin di masa yang akan datang saya bersedia membela Timnas Indonesia," beber Tristan Gooijer.


Jim Croque

© https://www.instagram.com/bfcbussum/
Jim Croque, pemain keturunan Indonesia Copyright: https://www.instagram.com/bfcbussum/Jim Croque, pemain keturunan Indonesia

Jim Croque memanglah pemain belia di Belanda sana yang memiliki keturunan Indonesia. Sosok yang terbiasa menempati posisi penyerang ini, dengan bangga mengaku mengidolakan Robert Lewandowski dan punya darah Jawa.

"Saya mengidolakan Lewandowski. Kakek nenek saya berasal dari Jawa, jadi ayah saya 100 persen memiliki darah Indonesia," ucap Jim Croque kepada INDOSPORT.

Akan tetapi, Jim Croque menyebut bahwa dirinya masih bingung antara memilih membela Belanda atau Timnas Indonesia. Bagi Jim Croque, menentukan karier internasional merupakan sebuah keputusan besar, dan harus dipertimbangkan matang-matang.

"Sekarang saya belum bisa membuat keputusan mana yang saya akan pilih, membela Belanda atau Timnas Indonesia," ujar Jim Croque.

"Menentukan ini (karier internasional) bukanlah hal yang sederhana," tambah Jim Croque.

Lebih lanjut, Jim Croque mengaku masih ingin berfokus tentang kariernya di level klub. Wajar, sebab Jim Croque yang baru berusia 15 tahun, saat ini masih bermain untuk tim amatir Belanda, BFC Bussum.

Apalagi sebuah tantangan luar biasa akan menanti Jim Croque musim depan. Jim Croque pada perhelatan 2020/21 diketahui bakal pindah ke raksasa Eredivisie Belanda, Vitesse Arnhem, yang menjadi klub profesional pertamanya.