Liga Indonesia

Liga 1 2020 Berhenti, Pemain Timnas Milik PSIS Jualan Kaos

Rabu, 22 April 2020 15:12 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Berhentinya kompetisi Liga 1 2020 membuat salah satu pemain muda PSIS Semarang, yakni Alfeandra Dewangga Santosa, mencoba membuka bisnis. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Berhentinya kompetisi Liga 1 2020 membuat salah satu pemain muda PSIS Semarang, yakni Alfeandra Dewangga Santosa, mencoba membuka bisnis.

INDOSPORT.COM – Berhentinya kompetisi Liga 1 2020 membuat salah satu pemain muda PSIS Semarang, yakni Alfeandra Dewangga Santosa, mencoba membuka bisnis.

Pria berusia 19 tahun ini mencoba belajar bisnis kaos supaya memiliki kesibukan di tengah berhentinya kompetisi Liga 1 2020 dan mencoba mencari ilmu soal kehidupan berbisnis.

Sebagai pesepak bola, Dewangga sadar bahwa ia tak selamanya bisa menggantungkan hidup di dunia kulit bundar dan harus memiliki usaha lain supaya kelak saat pensiun tidak kebingunan mencari pekerjaan.

“Sebenernya niat saya sudah lama untuk bisnis kaos, namun baru sempat sekarang. Buat belajar bisnis juga mumpung masih muda,” tutur Dewangga kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (22/04/20) siang.

Penggawa Timnas Indonesia U-19 juga berharap bisnis kaosnya berjalan lancar supaya ia bisa menghasilkan pendapatan lain di luar sepak bola. Apalagi, saat ini gajinya di PSIS dipotong 75 persen oleh manajemen mengikuti instruksi dari PSSI selaku induk sepak bola di Indonesia.

“Semoga lancar bisnis kaos ini. Mohon doanya saja. Sekarang juga sudah saya pasarkan melalui Instagram di akun @alf.store19_,” beber pria yang mengidolakan Luke Shaw ini.

Pilihan Dewangga untuk berbisnis kaos sebenarnya sama dengan seniornya di PSIS yakni Hari Nur Yulianto.

Hari Nur beberapa waktu lalu juga mengeluarkan produk kaos untuk ia jual ke masyarakat yang berminat. Kedua pemain ini sama-sama memiliki tekad yang kuat untuk belajar bisnis di tengah diberhentikannya kompetisi akibat wabah Covid-19.