Liga Italia

Ibrahimovic dan 3 Bintang AC Milan yang Apes di Kesempatan Kedua

Sabtu, 25 April 2020 21:57 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Mattia Ozbot/Soccrates/Getty Images
Andai Ibra jadi hengkang akhir musim ini, maka ia bakal menyusul tiga bintang AC Milan lainnya yang gagal rajut asmara di kesempatan kedua. Copyright: © Mattia Ozbot/Soccrates/Getty Images
Andai Ibra jadi hengkang akhir musim ini, maka ia bakal menyusul tiga bintang AC Milan lainnya yang gagal rajut asmara di kesempatan kedua.

INDOSPORT.COM - Andai Ibra jadi hengkang akhir musim ini, maka ia bakal menyusul tiga bintang AC Milan lainnya yang gagal rajut asmara di kesempatan kedua. 

Masa depan Zlatan Ibrahimovic di AC Milan belum kunjung menemui kepastian. Belakangan, beredar kabar bahwa Ibra akan meninggalkan Rossoneri pada akhir musim 2019-2020 atau ketika kontraknya telah habis.

Ibrahimovic didatangkan pada bursa transfer Januari lalu. Kedatangannya diharapkan bisa memperbaiki performa AC Milan. 

Ibrahimovic tampil cukup mencolok di paruh kedua ini. Mentalitas Milan cukup terangkat. Ia juga mampu mencetak empat gol dari 10 penampilan. 

Hanya saja, melihat kondisi  Milan saat ini bisa dibilang bulan madu keduanya bersama AC Milan gagal. Selain tim yang tengah terpuruk, pandemi virus corona memperparah kondisi yang ada. 

Andai Ibra jadi hengkang akhir musim ini, maka ia bakal menyusul tiga bintang AC Milan lainnya yang gagal rajut asmara di kesempatan kedua. 

1. Andriy Shevchenko

Nama Shevchenko begitu dielu-elukan di AC Milan. Bomber Ukraina ini telah mencetak 126 gol untuk I Rossoneri di Serie A Italia. 

Shevchenko sukses mempersembahkan satu trofi scudeto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Namun, pascakekalahan menyakitkan di final 2005 atas Liverpool, ia memutuskan hengkang ke Chelsea. 

Di Chelsea, karier Shevchenko meredup. Setelah jadi pesakitan, ia akhirnya kembali ke AC Milan pada musim 2008-2009 sebagai pemain pinjaman. 

Sayang, di periode keduanya ini Shevchenko menemui kegagagalan. Dari 18 laga, ia tak mencetak satu pun gol. 

2. Kaka

Sama seperti Shevchenko, Kaka adalah angkatan Milan yang sukses memenangi scudeto 2004 dan jadi runner-up di Liga Champions musim 2004-2005. 

Setelah itu Kaka masih bermain di Milan sampai tahun 2008 dan memenangi Liga Champions Eropa 2006-2007 serta menjadi pemain terbaik dunia. Kepindahan dramatisnya ke Real Madrid membawa kehancuran pada karier Kaka. 

Setelah cedera yang menerpa, Kaka tak benar-benar jadi pilihan utama Jose Mourinho. Akhirnya, pada musim 2013-2014 ia menerima tawaran kembali ke AC Milan. 

Kaka sanggup tampil impresif di musim itu. Ia mencatatkan 30 penampilan dan tujuh gol. Hanya saja, kemampuannya sudah jauh lebih menurun ketimbang masa mudanya dulu. 

Apalagi, di musim itu Milan tengah terpuruk di Serie A dan Eropa. Hal itu menambah kesan buruk di periode keduanya berkostum Rossoneri. 

3. David Beckham

Legenda Inggris David Beckham pernah memperkuat klub AC Milan. Beckham datang ke Milan pada Januari 2009 dari klub LA Galaxy. 

Periode pertama dirinya di San Siro terbilang cukup baik. Ia masuk ke dalam tim inti dan membantu tim bersaing di papan atas. Ia juga sanggup mencetak dua gol dari 18 penampilan. 

Beckham bahkan menyebut Milan sebagai keputusan terbaiknya yang tertunda di sepak bola. Hal ini kembali membawanya ke San Siro pada awal tahun 2010. 

Sama seperti di periode pertama, ia bermain hanya setengah musim untuk Milan. Namun, kepindahannya yang kedua ini malah menghadirkan malapetaka. 

Beckham yang mulai menemukan kembali performa terbaiknya berhasrat untuk masuk ke skuat Inggris di Piala Dunia 2010. Harapan itu pun terasa nyata lantaran Inggris membutuhkannya. 

Namun apa daya, pada sebuah pertandingan di Milan musim itu ia mengalami cedera parah yang harus mengakhiri musimnya lebih cepat. Masa bakti Beckham di AC Milan pun terkesan antiklimaks.