Liga Indonesia

Pelatih Persik Saksi Berhentinya Liga Indonesia di 3 Era Berbeda

Selasa, 28 April 2020 17:03 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo menjadi saksi atas berhentinya kompetisi sepak bola Tanah Air pada 3 era berbeda, mulai Liga Indonesia hingga Liga 1. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo menjadi saksi atas berhentinya kompetisi sepak bola Tanah Air pada 3 era berbeda, mulai Liga Indonesia hingga Liga 1.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persik Kediri, Joko "Gethuk" Susilo menjadi saksi atas berhentinya kompetisi sepak bola Tanah Air pada tiga era berbeda, mulai Liga Indonesia, Indonesia Super League, hingga Liga 1 saat ini.

Uniknya, Gethuk mengalaminya dengan posisi yang lengkap. Sewaktu masih menjadi striker, dia mengalami penghentian kompetisi akibat keamanan nasional tahun 1998 silam.

"Keamanan memang sangat susah waktu itu, apalagi saya bermain di Jakarta membela Persija," beber Gethuk dalam perbincangan dengan awak redaksi berita olahraga, Senin (24/07/20) kemarin.

Sementara dua penghentian kompetisi lainnya dialami Gethuk, saat sudah berada di bench. Joko Susilo sendiri memilih gantung sepatu pasca terdegradasinya Arema Malang pada kompetisi Liga Indonesia musim 2003 silam, dan mulai beralih sebagai pelatih.

Status penghentian kompetisi juga dialaminya. Yaitu saat menjadi asisten Almarhum Suharno pada kompetisi ISL tahun 2015 lalu.

"Sanksi (FIFA) di tahun 2015, tidak ada kompetisi. Tapi pemasukan masih terjaga karena adanya turnamen," tukas Joko Susilo.

"Tapi yang paling terasa adalah musim ini. Agak berat karena harus stop total," sambung Pelatih yang kini membesut Persik itu.

Penghentian Liga 1 memang tak lepas dari masa tanggap darurat virus corona. Ditambah lagi, gaji seluruh anggota tim mesti dipangkas hingga 75 persen selama 4 bulan selama masa pandemi berlangsung.