Liga Indonesia

Askot PSSI Semarang Bagikan 200 Sembako ke Insan Sepak Bola

Rabu, 29 April 2020 17:41 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pandemi virus corona membuat banyak masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya. Hal ini ternyata juga berdampak bagi tokoh sepak bola di Kota Semarang. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pandemi virus corona membuat banyak masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya. Hal ini ternyata juga berdampak bagi tokoh sepak bola di Kota Semarang.

INDOSPORT.COM – Pandemi virus corona membuat banyak masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya. Hal ini ternyata juga berdampak bagi tokoh sepak bola di Kota Semarang yang mata pencahariannya terganggu karena Corona.

Beberapa tokoh sepak bola seperti wasit, perangkat pertandingan, hingga pelatih sekolah sepak bola (SSB) di Kota Lumpia merasakan betul dampak adanya virus Corona ini.

Dengan kondisi seperti itu, Askot PSSI Kota Semarang yang diketuai Yoyok Sukawi mencoba memberikan 200 bantuan sembako kepada tokoh-tokoh sepak bola dengan harapan bisa mengurangi beban pengeluaran mereka selama pandemi virus corona.

Pemberikan sembako dilakukan di komplek perkantoran Stadion Citarum pada Rabu (29/04/20). Untuk menghindari kerumunan, para tokoh sepak bola yang berhak mengambil bantuan datang dalam beberapa shift yang berbeda.

“Ini kami bantu komunitas sepak bola Askot Semarang seperti wasit, perangkat pertandingan, pelatih, pemain hingga pengurus yang kena dampak virus corona ini."

"Saya mewakili pengurus mengucapkan terima kasih kepada Pak Ketua (red-Yoyok Sukawi) yang sudah menginisiasi acara ini,” tutur ketua harian Askot PSSI Semarang, Alil Rinenggo.

Wakil ketua Askot PSSI Semarang, Indiartono juga menambahkan bahwa tokoh-tokoh sepak bola di Semarang memang banyak yang pekerjaannya bersifat harian seperti menjadi sopir dan driver ojek online.

“Insan sepak bola kan punya profesi, misalnya jadi sopir atau driver ojek online itu kan pendapatannya harian, mereka tidak bisa bekerja."

"Mereka kan mengurus sepak bola hobi. Terus ini pak ketua memiliki kepedulian sehingga ditunjukkannya dengan cara seperti ini,” ujar Indiartono.

Sekadar informasi, dampak adanya pandemi virus corona membuat kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diberhentikan sementara. Imbasnya, sejumlah klub pun memutuskan untuk memotong gaji para pemain dan para staff.