Bola Internasional

Teco Bicara Kisah Adriano, dari Flamengo hingga Inter Milan

Sabtu, 2 Mei 2020 20:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Luca Ghidoni/Getty Images
Pelatih klub Liga 1 2020 Bali United, Stefano Cugurra Teco, sangat mengetahui perjalanan karier seorang Adriano Leite Ribeiro. Copyright: © Luca Ghidoni/Getty Images
Pelatih klub Liga 1 2020 Bali United, Stefano Cugurra Teco, sangat mengetahui perjalanan karier seorang Adriano Leite Ribeiro.

INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 2020 Bali United, Stefano Cugurra Teco, sangat mengetahui perjalanan karier seorang Adriano Leite Ribeiro. Teco masih ingat awal kisah Adriano saat berada di klub Flamengo.

Awal karier Teco menjadi pelatih berbarengan dengan awal kisah melejitnya Adriano. Teco menjadi pelatih saat berusia 26 tahun. Pada awal 2000, Teco juga sempat menjadi bagian dari Timnas Brasil U-17 dan U-19.

Saat itu, Adriano mulai mencuri perhatian. Bersinar bersama Flamengo musim 2000-2001, Adriano kemudian diboyong Inter Milan pada musim berikutnya.

"Saya tahu cerita dari Adriano. Pada latihan pertama di tim Flamengo profesional, pelatih saat itu sudah senang sekali sama dia. Cuma satu pekan dia sudah pemain inti dari Flamengo. Pertandingan pertama langsung cetak gol," ucap Teco, Sabtu (2/5/20).

Awal bersama Inter Milang sempat tak mulus. Dia bersinar ketika dipinjamkan ke Fiorentina. Enam gol dicetak Adriano di Serie A, dari 15 penampilan. Pada musim 2002-2004, Adriano tampil luar biasa bersama Parma dengan 23 gol.

Performa itu membuat Inter Milan memboyongnya kembali. Dua musim awal, Adriano begitu tajam. Namun, perlahan Adriano mulai menurun. Bukan saja jarang diturunkan, Adriano juga jarang mencetak gol.

"Ada dua alasan yang membuat performanya menurun. Alasan pertama, sosok papa yang jadi idolanya meninggal (2004). Setelah itu, dia minta keluar dari Eropa dan balik ke Brasil," tuturnya.

Saat balik berseragam Flamengo, 19 gol dari 30 penampilan dibuat musim 2009. Kemudian, 11 gol dicetak dalam 10 penampilan musim 2010. AS Roma sempat kepincut semusim, sebelum kemudian Adriano balik ke Brasil.

"Alasan kedua, dia mengalami cedera di Brasil, tapi recovery-nya tidak bagus. Dia tidak bisa tampil seperti biasa setelah cedera," jelasnya.

Bersama Corinthians dan Atletico Paranaense, performa Adriano tak membaik. Dua bulan bersama Miami United menjadi akhir perjalanan Adriano musim 2016.