Liga Italia

Kisah Sedih Dinasti Penyerang Argentina di AC Milan

Minggu, 3 Mei 2020 05:30 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Isman Fadil
© Getty Images/Alessandro Sabattini
Kisah Sedih Dinasti Penyerang Argentina di AC Milan, Tanpa Gol Sepanjang Musim Copyright: © Getty Images/Alessandro Sabattini
Kisah Sedih Dinasti Penyerang Argentina di AC Milan, Tanpa Gol Sepanjang Musim

INDOSPORT.COM - Berikut sejumlah penyerang asal Argentina yang mengalami nasib sial saat bergabung dengan AC Milan, bahkan gagal mencetak gol dalam semusim.

Klub raksasa Liga Italia, AC Milan memang dikenal kerap melahirkan atau merekrut barisan striker haus gol yang selalu menjadi momok menakutkan tim lawan saat bertanding.

Beberapa dari mereka bahkan menjadi legenda, seperti George Weah yang mampu memenangkan penghargaan Ballon d'Or di tahun 1995.

Dari sekian banyak penyerang handal milik AC Milan, sangat jarang striker Argentina yang bisa menjadi andalan bahkan sebaliknya, beberapa mesin gol tangguh tim Tango malah tampil melempem ketika berseragam I Rossoneri.

Sepanjang sejarah, kebanyakan lini depan AC Milan dipercaya oleh penyerang lokal Italia seperti Filippo Inzaghi, Daniele Massaro, hingga Pietro Paolo Virdis

Kalaupun membutuhkan pemain asing, AC Milan lebih percaya dengan penyerang asal Belanda serta Brasil, tidak heran jika beberapa striker terkenal Samba pernah merumput di San Siro macam Robinho, Pato hingga Jose Altafini.

Walau sama-sama negara Amerika Latin, namun AC Milan terlihat tidak berjodoh dengan striker asal Argentina dan terbukti banyak dari penyerang negara tersebut yang malah gagal bersinar di Italia.

Lantas siapa sajakah pemain tersebut? Berikut INDOSPORT.com coba merangkum dan menulisnya, dalam kisah sedih dinasti penyerang Argentina di AC Milan.

Gonzalo Higuaín

Didatangkan dengan harapan mampu mengembalikkan kedigdayaan AC Milan, terlebih ia punya reputasi mengerang saat berseragam Napoli dan Juventus sebelumnya, namun Higuain malah jauh dari ekspektasi.

Sempat mencetak diatas 15 gol dalam tiga musim terakhir Liga Italia, ketajaman Higuain seolah hilang saat memperkuat AC Milan pada musim 2018/19 lalu.

Total dirinya hanya hanya bisa mencetak 8 gol dari 22 penampilan di semua ajang dalam semusim, catatan gol yang bahkan cuma setengah dari capaian di tahun sebelumnya.

Bergabung bersama AC Milan bisa dibilang meredupkan cahaya karier Higuain, terbukti ia gagal menemukan  kembali ketajamannya meski telah hengkang ke Chelsea. Barulah di musim ini saat balik ke Juventus, Higuain mulai sering mencatatkan namanya di papan skor.

Maxi Lopez

Berikutnya ada nama Maxi Lopez, yang juga dipinjam AC Milan dari Catania musim 2011/2012. Sebelum bergabung, sejatinya sudah banyak anggapan miring tentang kedatangan Maxi Lopez ke Milan, sebab Lopez kurang begitu berkontribusi dan tidak banyak mencetak gol di klub lamanya.

Apalagi Lopez adalah opsi cadangan, setelah manajemen AC Milan gagal mendatangkan Carlos Tevez yang merupakan target utama mereka dari kubu Manchester City.

Benar saja, Maxi Lopez hanya dimainkan selama 11 pertandingan dan cuma menorehkan dua gol serta dua assists sepanjang kariernya di San Siro. Di musim depan pun ia dipulangkan AC Milan ke Catania.

Lucas Ocampos

Terakhir ada Lucas Ocampos, pemain muda yang sejatinya punya masa depan cerah, terlebih di usianya yang masih 19 tahun ia sudah masuk dalam skuad utama AS Monaco di Ligue 1 Prancis.

Berbekal kecepatan dalam menyisir lapangan, Lucas Ocampos sempat digadang-gadang bakal menjadi penerus Lionel Messi. Bahkan saat menjalani debut di Liga Italia sebagai pemain pinjaman bersama Genoa, Ocampos mampu tampil impresif.

Meski berperan sebagai winger, namun jebolan River Plate ini masih bisa mencetak tiga gol dalam 14 laga Serie A. Catatan tersebut membuat AC Milan kepincut untuk mendatangkannya, juga dengan status pinjaman dari Marseille.

Namun sayang, penampilan gemilang serta rekor selalu mencetak gol kala tampil di kompetisi liga milik Ocampos terhenti saat memperkuat AC Milan.

Dirinya yang selalu bisa mencetak minimal satu gol kala tampil di Liga 2 Argentina, Ligue 2 Prancis, Ligue 1 Prancis hingga Serie A Italia, terputus di musim 16/17.

Kala memperkuat AC Milan, pemain kelahiran Quilmes tersebut cuma mendapat kesempatan tampil dalam 12 laga, dan tidak mampu menjaringkan satu gol pun.

Di Akhir musim, Milan enggan memperpanjang kontrak pinjaman Ocampos dan sang pemain pulang ke Marseille. Menariknya pasca dilepas Milan, kiprah Ocampos malah kembali naik bahkan di musim keduanya bermain di Ligue 1 Prancis, ia bisa mencetak 9 gol dan menyumbangkan 3 assists dari 31 laga.

Bahkan saat memutuskan hengkang ke Spanyol musim 19/20, Lucas Ocampos masih bisa melanjutkan rekor mencetak gol di liga. Sejauh ini, Ocampos yang memperkuat  Sevilla berhasil mencetak 10 gol dan memberikan 2 assist dalam 22 laga La Liga Spanyol.