Bola Internasional

Selangor FA dan Keharmonisan di Balik Rivalitas Malaysia-Indonesia

Minggu, 3 Mei 2020 06:05 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Isman Fadil
© Dok Pribadi/Ristomoyo
Ristomoyo Kassim pemain Indonesia pertama berkarier di Malaysia bersama Selangor FA. Copyright: © Dok Pribadi/Ristomoyo
Ristomoyo Kassim pemain Indonesia pertama berkarier di Malaysia bersama Selangor FA.

INDOSPORT.COM - Kisah Selangor FA yang menjadi penenang, serta simbol keharmonisan di balik rivalitas tinggi Timnas Malaysia dan Indonesia dalam sepak bola.

Malaysia dan Indonesia memang dikenal memiliki hubungan dan rivalitas cukup panas dalam bidang olahraga, tidak peduli apapun cabangnya, tensi tinggi pasti akan hadir saat kedua tim dari masing-masing negara saling berhadapan.

Termasuk dalam cabang sepak bola, bahkan bisa dibilang bahwa olahraga si kulit bundar menjadi persaingan paling panas antara Malaysia dan Indonesia dalam hal adu fisik.

Meski kedua negara berada dalam satu rumpun melayu, namun hal tersebut malah membuat rivalitas makin memanas. Pembuktian siapa yang layak menyandang raja ASEAN kerap kali menjadi bumbu penghangat jelang laga.

Persaingan Malaysia dan Indonesia bahkan berada pada level tinggi dalam beberapa tahun terakhir, terlebih saat Negeri Jiran sukses meraih gelar perdana Piala AFF dalam sejarah mereka tahun 2010 lalu.

Sialnya, lawan yang dikalahkan Malaysia di partai puncak adalah Indonesia yang sejak dulu selalu memimpikan trophy dua tahunan itu. Makin sesak buat pendukung Garuda, lantaran skuad Harimau Malaya memastikan juara di stadion Gelora Bung Karno,markas kebanggaan dari punggawa Merah-Putih.

Berbekal kemenangan tahun 2010 lalu, kini Malaysia punya hal yang bisa dibanggakan ketimbang Indonesia. Bahkan tidak cuma urusan Timnas, level klub pun Malaysia tampak sedikit lebih unggul dari peserta Liga 1.

Kehadiran Johor Darul Ta'zim mungkin bisa menjadi bukti mengapa fans Malaysia layak menyombongkan diri, bahan mendiskripsikan diri sebagai negara sepak bola terkuat di kawasan ASEAN.

Pasalnya, tim asal Johor tersebut merupakan klub pertama asal Asia Tenggara dan satu-satunya sampai saat ini yang berhasil menjadi juara Piala AFC. Capaian yang mungkin sangat sulit buat diraih peserta Liga 1 Indonesia.

Malaysia dengan kebanggaan diri atas keberhasilan Timnas serta klub mereka, dilain sisi suporter Indonesia yang belum dewasa dan mudah terpancing emosi, menjadikan tiap partai antara Malaysia vs Indonesia berakhir kericuhan.

Namun dibalik tensi panas tersebut, sebuah klub Liga Super Malaysia mampu menjadi penengah bahkan membentuk simbol keharmonisan yang terjalin antara Indonesia dan Negeri Jiran.

Adalah Selangor FA, tim asal kota Shah Alam tersebut dalam beberapa tahun terakhir berhasil mengikis rasa persaingan Indonesia dan Malaysia lewat kebijakan klub yang kerap memboyong pemain Tanah Air.

Tercatat ada enam pemain Timnas Indonesia yang pernah berseragam Selangor FA, bahkan mereka berhasil mempersembahkan gelar juara buat The Red Giants.

Beberapa nama yang pernah menghiasi skuad Selangor antara lain, Bambang Pamungkas (2005 hingga 2007), Andik Vermansah (2005–2007), Elie Aiboy (2005–2007 dan 2008–2009), Ristomoyo Kassim, dan dua jebolan U19 yakni Evan Dimas serta Ilham Udin.

Dari sekian banyak pemain Indonesia yang memperkuat Selangor, tidak sedikit dari mereka tampil bersinar bahkan menjadi legenda seperti yang diraih Bambang Pamungkas.

Pemain kelahiran Semarang tersebut berhasil memberikan treble winner buat Selangor di tahun 2005, gelar tersebut adalah Malaysia Premier League, Malaysia Cup dan Malaysia FA Cup.

Sepanjang dua musim memperkuat Selangor, penyerang dengan nomor punggung 20 ini berhasil mencetak 52 gol dan membuatnya masuk dalam 10 besar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub.

Dibalik rivalitas tinggi antara Malaysia dan Indonesia, para pendukung Selangor tampak masih menyimpan hormat kepada Bambang Pamungkas, terbukit dalam sebuah laga persahabatan kontra Persija, publik Shah Alam Stadium memberikan standing standing ovation saat Bepe masuk ke lapangan.

Hal yang mengindikasikan jika Selangor FA bisa menjadi penengah, atau mungkin penenang dari perseteruan abadi Timnas Indonesia dan Malaysia dalam sepak bola.

Fans Indonesia pun sejatinya menaruh respek tinggi terhadap para pemain Malaysia, salah satunya kepada Safee Sali yang dulu menjadi primadona di Liga Super Indonesia musim 2010/2011.

Andai keharmonisan yang dibuat Selangor kepada pemain Indonesia terus belanjut, mungkin saja keriuchan antar suporter saat Timnas Malaysia dan Indonesia bermain bisa sedikit berkuarng.