INDOSPORT.COM - Santer terdengar jika Ralf Rangnick bakal gabung AC Milan demi membantu Serie A Liga Italia. Memiliki kemiripan dengan pelatih legendaris Rossoneri, dirinya memiliki taktik bermain khusus.
Marvin Compper selaku pemain bertahan profesional tercatat sempat menjalin kerjasama dengan Rangnick dalam kurun waktu tujuh tahun. Ketika masih bermain dengan Hoffenheim dan Red Bull Leipzig, dirinya penilaian terkait kualitas sang pelatih.
Bagi Compper strategi yang diterapkan oleh Rangnick ketika menukangi tim tak jauh berbeda dari segi ofensif dengan Arrigo Sacchi yang juga dikenal sebagai pelatih legendaris AC Milan. Tak heran kelak jika Stefano Pioli benar-benar diganti olehnya, maka akan ada kenaikan performa tinggi bagi Il Diavolo.
"Saya pikir Sacchi memiliki pengaruh besar padanya (Rangnick), terlihat dari permainan intens yang diterapkan ke tim lawan. Dia mampu menghitung berapa banyak ruang yang tersisa dari kubu lawan, dan mempelajari cara bermain musuh," ucap Compper dilansir Milan News.
Agar AC Milan bisa maksimalkan potensi calon pelatih barunya, Compper mewanti wanti Rangnick diberi wewenang penuh supaya lebih fokus jalani satu peran saja. Selain itu, juru taktik berkebangsaan Jerman itu harus mendapat kuasa agar mengatur dan membeli pemain.
"Saya pikir dia lebih pantas untuk mengisi posisi sebagai pelatih dan hanya bisa dapatkan posisi rangkap jika situasi tak memungkinkan. Demi bisa menerapkan taktik di lapangan, dia perlu dapat kepercayaan menentukan para pemain pilihannya sendiri," tambahnya lagi.
Rangnick terkesan memiliki taktik bermain andalan dengan susunan wajib 4-1-2-1-2 yang merupakan transisi dari 4-3-3 sehingga bisa merusak formasi lawan. Terbukti berkat taktinya itu, RB Leipzig memiliki tingkat kemenangan lebih banyak ketika berkompetisi di liga domestik.
AC Milan pun memiliki harapan besar jika Rangnick bisa membangun kembali kejayaan mereka agar bisa menangkan Serie A Liga Italia sesegera mungkin. Selain punya kemiripan dan Sacchi, sang pelatih berkebangsaan Jerman itu punya perpaduan strategi dengan Helmut Gross, Ernst Happel, dan Valeri Lobanovski.