Liga Spanyol

Samir Nasri Mengaku Diizinkan Mabuk-mabukan oleh Eks Pelatihnya

Rabu, 6 Mei 2020 15:14 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Aitor Alcalde Colomer/Getty Images
Eks pemain Arsenal, Samir Nasri, mengaku diizikan mabuk-mabukan ketika membela klub Spanyol, Sevilla. Copyright: © Aitor Alcalde Colomer/Getty Images
Eks pemain Arsenal, Samir Nasri, mengaku diizikan mabuk-mabukan ketika membela klub Spanyol, Sevilla.

INDOSPORT.COM – Mantan gelandang Arsenal, Samir Nasri, menceritakan hal mengejutkan dengan menyebut ia diizinkan mabuk-mabukan oleh Jorge Sampaoli ketika bermain di Sevilla. 

Meski lebih banyak berkarier di Liga Inggris, khususnya bersama Arsenal dan Manchester City, Samir Nasri juga diketahui sempat merumput di LaLiga bersama Sevilla. Ketika itu, ia berstatus pemain pinjaman dari The Citizens pada musim 2016-2017.

Meski hanya bermain semusim di Sevilla, klub Spanyol itu sangat berkesan bagi Nasri, khususnya terkait pelatih saat itu, Jorge Sampaoli. Tidak tanggung-tanggung, Nasri bahkan menyebut pelatih asal Argentina itu mengizinkan ia minum minuman keras dan pergi ke kelab malam.

“Saya punya hubungan yang sangat akrab dengan Sampaoli, dia lebih seperti teman daripada pelatih,” kata Samir Nasri dalam sesi tanya jawab di Instagram yang dilansir Sidney Morning Herald.

“Sampaoli begitu menyukai saya sehingga dia berkata kepada saya, ‘Datangkah ke tim kami (Sevilla). Kau bisa minum-minum, pergi ke kelab malam, melakukan apa pun yang kau mau, dan aku akan melindungimu. Yang kuminta hanyalah kau tampil baik di lapangan pada akhir pekan,'" demikan ujarnya.

“Bahkan, pada satu akhir pekan saya tidak bisa bermain dan saya ingin pulang ke rumah untuk menjumpai keluarga saya. Sampaoli kemudian menawarkan untuk menjaga rumah saya dan mengawasi anjing peliharaan saya," kata Nasri lagi.

Namun musim gemilang itu berakhir kacau setelah Nasri menjalani perawatan intravena di sebuah klinik di Amerika Serikat. Sesuai perawatan itu, ia dituduh melakukan doping dan dilarang tampil selama 18 bulan.

“Itu suntikan vitamin yang sah dan saya punya resepnya, tetapi klinik menyuntikkan dosis yang lebih besar daripada yang saya duga. Saya hancur karena saya pikir akan dilarang bermain selama dua tahun," kenangnya.

“Saya tidak ingin bermain lagi setelah itu. Saya bahkan berkata kepada Sampaoli untuk tidak memainkan saya, tetapi dia selalu ingin saya bermain. Saya kehilangan arah, cemas, dan marah dengan segalanya."

Samir Nasri sendiri memang terbukti menjadi andalan Jorge Sampaoli sepanjang musim itu. Gelandang yang kini berusia 32 tahun itu tercatat tampil dalam 30 pertandingan di semua kompetisi dengan sumbangan 3 gol dan 3 assist.

Kombinasi Sampaoli dan Nasri bahkan sempat membawa Sevilla berada di papan atas bersaing memperebutkan gelar juara LaLiga Spanyol, meski akhirnya mereka hanya finis di peringkat keempat.