Liga Indonesia

Sejarah PSM di 7 Mei: Kemenangan Luciano Leandro dan Kekalahan Memalukan

Kamis, 7 Mei 2020 20:32 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Herry Ibrahim
© Reno Firhad Rinaldi/INDOSPORT
Foto skuat klub Liga 1, PSM Makassar. Copyright: © Reno Firhad Rinaldi/INDOSPORT
Foto skuat klub Liga 1, PSM Makassar.

INDOSPORT.COM - Tepat pada tanggal 7 Mei, klub Liga 1 PSM Makassar pernah melakoni dua laga pada tahun yang berbeda. Hasilnya pun berbanding terbalik, satu laga berhasil dimenangkan dan satunya lagi berakhir antiklimaks.

Pada tahun 2016 silam, PSM yang diarsiteki mantan playamaker asing andalannya di era 1990-an, Luciano Leandro, berhasil meraih kemenangan perdana diajang turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC).

PSM menjamu Persela Lamongan pada pekan kedua ISC 2016 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (07/05/16). Pasukan Ramang menatap laga dengan modal kekalahan 1-2 pada pekan pembuka atas Semen Padang.

Situasi tersebut membuat PSM harus meraih tiga poin perdana diajang ISC 2016. Terlebih lagi, Pasukan Ramang bermain di kandang sendiri plus posisi Luciano yang terancam lengser dari kursi kepelatihan.

Target PSM berjalan dengan mulus disepanjang babak pertama berkat keunggulan 2-0. Dua gol armada Luciano Leandro dihasilkan oleh gelandang Rizky Pellu (30') dan playmaker asal Brazil, Alex Souza da Silva (43').

Pellu berhasil merobek gawang Persela lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 30 meter. Sedangkan Alex, membuat Choirul Huda mati langkah dan tak dapat membendung sepakan kerasnya dari luar kotak penalti.

Pada saat babak kedua baru berjalan enam menit, Persela sukses memperkecil skor menjadi 2-1. Herman Dzumafo memanfaatkan situasi kemelut di depan gawang PSM dengan menyambar bula muntah dari kiper PSM, Dimas Galih.

Setelah itu, PSM nampak kian tertekan dan kesulitan menahan agresifitas Persela. Beruntung, hingga peluit panjang akhir laga berbunyi, skor 2-1 yang tertera di papan skor sejak menit ke-61 tetap tak berubah.

Kemenangan ini pun membuat Luciano Leandro sedikit bisa bernafas lega dan berhasil menghindari pemecatan dini. Posisi PSM di papan klasemen pun merangsek naik dari zona degradasi ke papan tengah.

Situasi yang sangat jauh berbeda terjadi pada tahun 2009, PSM dibantai oleh Persipura Jayapura dengan skor telak 5-0 di Stadion Mandala, Jayapura, dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2008/09, Kamis (07/05/09).

Kekalahan memalukan PSM tersebut disebabkan oleh ulah dari duet penyerang maut milik Persipura kala itu, yakni Boaz Salossa dan Beto Goncalves. Keduanya berhasil memperdayai Syamsidar di bawah mistar gawag.

Boaz mencetak brace (dua gol) pada laga tersebut pada menit ke-9 dan 90+4. Sedangkan Beto lebih hebat lagi, sebab berhasil mengukir hattrick (tiga gol) ke gawang PSM lewat gol dimenit ke-11, 64, dan 88.

Pada laga tersebut, Persipura yang tampil dihadapan publik sendiri memang tampil sangat dominan atas PSM. Mutiara Hitam bahkan seperti tak memberi nafas kepada tamunya untuk terlepas dari tekanan disepanjang 90 menit penuh.

Praktis, PSM yang dimotori oleh Syamsul Chaeruddin, Julio Lopez dan Claudio Pronetto tak berkutik melawan Persipura. Pasukan Ramang lebih banyak berkutat di area permainan sendiri dan praktis tak memiliki satupun peluang.

Persipura sendiri memang sangat superio disepanjang perhelatan ISL 2008/09. Mutiara Hitam selalu berpesta gol ke gawang lawan setiap kali bermain di Stadion Mandala. Gelar juara di akhir musim pun disabet oleh Boaz dkk.