Liga Indonesia

PSMS Kejar Terus Utang LIB Saat Masih di Liga 1 2018

Kamis, 7 Mei 2020 17:29 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, terus berupaya untuk mengejar dan menagih utang subsidi PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator liga. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, terus berupaya untuk mengejar dan menagih utang subsidi PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator liga.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, terus berupaya untuk mengejar dan menagih utang subsidi PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator liga.

Tim berjuluk Ayam Kinantan itu menagih utang subsidi sebesar Rp 900 juta. Utang subsidi yang belum dibayar PT. LIB kepada PSMS merupakan utang dari 2018 lalu saat PSMS masih berlaga di Liga 1.

"Utang PT. LIB masih ada sama kita, sekitar Rp 800 sampai hampir Rp 900 juta saat Liga 1 2018 lalu. Itu terus kita tagih dan kejar-kejar terus sampai saat ini,"kata Sekertaris klub PSMS, Julius Raja, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (07/05/20).

Lebih lanjut Julius mengatakan bahwa hutang itu tentu sangat berharga andai dibayar pada saat seperti ini, mengingat kompetisi berpeluang dihentikan total akibat pandemi virus Corona yang mewabah di Indonesia.

Akan tetapi, sebut Julius, PSMS menilai bahwa PT. LIB juga sedang kesulitan dengan dana. Sehingga masih banyak klub-klub Liga 2 musim ini yang belum mendapat subsidi tahap pertama.

"Kita sudah terima (subsidi tahap pertama) pada Maret lalu. Ada buktinya, angkanya Rp 250 juta. Itu kita minta karena dari pada kita recok-recokin yang utang Rp 900 juta itu, makanya kami PSMS minta yang subsidi tahap pertama kemarin," ungkap Julius.

"Dan masih ada klub yang belum dapat mungkin PT. LIB lagi ada masalah dengan dana, apalagi kompetisi seperti ini sekarang. Makanya itu mungkin PT. LIB berniat memberi Rp 100 juta. Untuk tahap kedua sendiri belum tahu kapan," pungkas Julius.

Sebagai informasi, subsidi klub-klub Liga 2 tahun ini naik. Jika 2019 lalu hanya sebesar Rp 1 miliyar, tahun ini naik menjadi Rp 1,15 milyar. Dan dikabarkan baru 6 klub Liga 2 saja yang baru mendapat subsidi tahap pertama.